4 July 2025
Pernahkah kamu penasaran apa itu breadcrumbs website dan mengapa istilah ini sering muncul dalam pembahasan SEO? Meski namanya terdengar seperti makanan, nyatanya breadcrumbs adalah jejak navigasi yang memandu pengunjung memahami posisi mereka di struktur halaman. Menambahkan breadcrumbs dapat meningkatkan kenyamanan saat menelusuri suatu situs.
Dari sisi teknis, manfaat breadcrumbs website adalah elemen yang tidak hanya berhenti pada pengalaman pengguna. Mesin pencari seperti Google juga mengandalkannya untuk membaca struktur hierarki halaman, sehingga proses crawling dan indexing berjalan lebih efisien.
Ketika breadcrumbs website diterapkan secara tepat, tampilan hasil pencarian pun bisa menjadi lebih menarik berkat adanya rich snippets.
Secara tampilan, elemen breadcrumbs biasanya terletak di bagian atas halaman—misalnya: Home > Kategori > Subkategori > Halaman Aktif. Letak ini membantu pengguna langsung memahami di mana mereka berada.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai peran breadcrumbs website sebagai navigasi sekunder, asal-usul istilahnya, serta berbagai fungsinya bagi pengguna maupun SEO. Baca sampai akhir, ya!
Breadcrumbs Website Adalah Navigasi Sekunder
Breadcrumbs website adalah navigasi sekunder berupa jejak link yang menunjukkan struktur hierarki atau jalur pengguna saat ini di dalam situs.
Elemen ini biasanya diletakkan horizontal di bawah header atau menu utama, membantu kamu memahami lokasi konten tanpa kembali ke beranda.
Fungsi utamanya bukan hanya memberi petunjuk visual, melainkan membantu crawler mesin pencari memahami struktur situs.
Google bahkan menampilkan breadcrumbs dalam hasil pencarian sebagai rich snippet untuk memperjelas posisi halaman. Hal ini menegaskan nilai strategis breadcrumbs website selain dari segi pengguna.
Asal Istilah “Breadcrumbs”
Istilah “breadcrumbs” diambil dari kisah Hansel dan Gretel, di mana kedua anak itu meninggalkan remah roti sebagai penanda agar tidak tersesat.
Versi alternatif berasal dari kisah klasik Little Thumb (“Petit Poucet”) karya Charles Perrault di Prancis.
Konsep ini diadaptasi ke dalam antarmuka digital sebagai tanda jalur agar pengguna bisa kembali ke halaman sebelumnya atau kategori induk.
Fungsi Utama Breadcrumbs
Breadcrumbs memiliki peran penting ganda:
1. Navigasi Efisien & User Experience
- Memudahkan kamu berpindah ke level atas (kategori atau subkategori) hanya dengan satu klik.
- Mengurangi bounce rate karena pengguna tidak merasa tersesat—mereka dapat bertahan lebih lama menjelajah
- Membuat situs terasa lebih profesional dan terstruktur.
2. Dampak SEO (Crawlability & Rich Snippets)
- Menyediakan struktur link internal jelas yang membantu Google bot merayapi dan mengindeks halaman lebih baik.
- Memungkinkan tampilannya muncul sebagai rich snippet di SERP, meningkatkan klik dan visibilitas.
- Memberi konteks hierarkis, yang sering dianggap akan meningkatkan ranking halaman karena struktur yang mudah dipahami.
Jenis-jenis Breadcrumbs
Ada tiga tipe utama breadcrumbs website yang sering digunakan di berbagai situs:
1. Hierarki (Location‑based)
- Menampilkan struktur situs secara bertingkat dari halaman utama ke halaman saat ini.
- Contoh: Home > Kategori > Subkategori > Produk atau Artikel.
2. Atribut (Attribute‑based)
- Menggunakan karakteristik konten (misal kategori, merek, ukuran) sebagai jalur navigasi.
- Umum di e‑commerce: Home > Pakaian > Wanita > Gaun.
3. Riwayat Kunjungan (History‑based)
- Memetakan jejak halaman yang sudah dikunjungi pengguna secara dinamis, bukan hierarki.
- Jalurnya berubah sesuai interaksi pengguna sebelumnya.
Tampilan & Standar Desain
Penempatan standar breadcrumbs website adalah di atas judul halaman, tepat di bawah header utama, biasanya ditampilkan secara horizontal. Desain umum mengikuti pola:
- Separator: menggunakan simbol khusus seperti “>”, “›”, atau “/”.
- Link hierarchy: setiap elemen selain halaman saat ini berupa tautan aktif.
- Typography ringkas: ukuran font kecil, warna netral, agar tidak mencuri perhatian, namun tetap jelas.
Standar desain memastikan navigasi tetap ringan, konsisten, dan tidak mengganggu konten utama.
Kapan Harus Menggunakan Breadcrumbs
Breadcrumbs website sangat dianjurkan ketika struktur konten situs memiliki banyak lapisan atau kategori kompleks. Situasi idealnya:
- Situs e‑commerce dengan banyak kategori dan atribut produk.
- Portal berita, blog dengan subtopik bertingkat.
- Situs edukasi, direktori, atau dokumentasi yang membutuhkan peta navigasi.
Namun untuk situs satu halaman (landing page sederhana) atau blog tunggal tanpa struktur kompleks, breadcrumbs bisa diabaikan.
Best Practice Penerapan Breadcrumbs
Berikut beberapa praktik terbaik breadcrumbs website agar maksimal:
- Terapkan schema markup (JSON‑LD) agar Google bisa menampilkan breadcrumbs di hasil pencarian sebagai rich snippet.
- Pastikan urutan logis: Home > … > Halaman saat ini; hindari melompat atau duplikasi.
- Separator sederhana: gunakan simbol bersih seperti “›” atau “>”.
- Jangan link halaman saat ini: ini menghindari tautan yang sia-sia.
- Mobile friendly: breadcrumbs harus mudah diklik dan tidak terlalu panjang saat di perangkat mobile.
Dengan mengikuti praktik ini, breadcrumbs website mampu meningkatkan UX sekaligus performa SEO.
Cara Membuat Breadcrumbs di WordPress
Untuk kamu pengguna WordPress, berikut ini cara praktis membuat breadcrumbs website:
1. Yoast SEO
- Aktifkan fitur breadcrumbs melalui menu Yoast SEO → Search Appearance → Breadcrumbs.
- Tambahkan kode PHP di tema (header.php, single.php, atau page.php):
if ( function_exists('yoast_breadcrumb') ) {
yoast_breadcrumb('<p id="breadcrumbs">','</p>');
}
- Atau gunakan shortcode [wpseo_breadcrumb].
2. Plugin Breadcrumb NavXT
- Install dan aktifkan plugin.
- Letakkan widget di tempat yang diinginkan (header, sidebar, footer).
- Konfigurasi sesuai kebutuhan navigasi.
3. Theme support (misal Astra, Zakra)
- Buka Appearance → Customize → Breadcrumb.
- Aktifkan breadcrumb dan atur separator, ukuran font, tautan current item.
- Cocok untuk kamu yang ingin tanpa coding.
4. Kustom manual via code
- Bisa buat sendiri menggunakan PHP/HTML/CSS, termasuk schema markup JSON‑LD standar Google.
- Cocok bila mengembangkan tema custom.
Kesimpulan
Breadcrumbs website menjadi navigasi sekunder yang tidak hanya memandu pengguna, tapi juga memperjelas posisi halaman dalam struktur situs secara menyeluruh.
Dengan fitur ini, pengunjung lebih mudah menjelajah dan kembali ke halaman sebelumnya, yang pada akhirnya menciptakan pengalaman pengguna yang lebih nyaman dan efisien. Dampaknya pun terasa pada SEO, karena breadcrumbs membantu mesin pencari memahami hubungan antarhalaman dan mempercepat proses indexing.
Beragam jenis breadcrumbs memungkinkan website menyesuaikan gaya navigasinya, menjadikannya solusi fleksibel untuk kebutuhan situs yang berbeda. Standar desain yang rapi dan praktik terbaik seperti schema markup akan mengoptimalkan fungsinya, sehingga breadcrumbs tak hanya berguna bagi pengguna, tapi juga mesin pencari.
Di WordPress, fitur ini bisa diaktifkan dengan mudah lewat plugin seperti Yoast SEO atau Breadcrumb NavXT—menjadikannya alat praktis sekaligus strategis. Pada akhirnya, breadcrumbs website adalah elemen kecil dengan kontribusi besar dalam memperkuat UX dan mendorong performa SEO secara menyeluruh.
Kalau kamu ingin menerapkan breadcrumbs yang optimal di website-mu, pastikan struktur halaman dan fitur navigasinya dibangun sejak awal secara tepat. Di sinilah peran jasa web development sangat penting—mulai dari perencanaan, desain, hingga implementasi teknis yang SEO-ready.
Sebagai digital agency yang berpengalaman, DCLIQ siap membantu kamu membangun website yang tidak hanya estetik, tetapi juga fungsional dan teroptimasi untuk performa maksimal. Mulai dari struktur navigasi seperti breadcrumbs hingga integrasi fitur penting lainnya, semuanya kami rancang untuk mendukung pertumbuhan bisnismu secara digital.
