
Menjelajahi internet tanpa memastikan keamanan situs web bisa membawa risiko besar. Kamu perlu tahu cara cek website aman atau tidak agar terhindar dari ancaman seperti phishing, malware, atau pencurian data pribadi.
Situs yang terlihat biasa saja mungkin saja menyimpan bahaya tersembunyi. Itulah sebabnya penting untuk memeriksa elemen-elemen seperti URL, ikon gembok, hingga desain dan konten situs.
Salah satu langkah utama adalah memastikan situs menggunakan protokol HTTPS yang melindungi data kamu saat berselancar. Selain itu, memeriksa nama domain dan kredibilitas konten juga bisa membantu kamu menilai apakah situs tersebut dapat dipercaya atau tidak.
Jangan lupa manfaatkan tools seperti VirusTotal atau Google Transparency Report untuk analisis lebih mendalam. Keamanan internet dimulai dari langkah kecil seperti ini.
Yuk, cari tahu langkah-langkah penting yang bisa menyelamatkan data pribadimu.
Perhatikan URL Situs Web
Langkah pertama dalam menilai keamanan sebuah situs adalah dengan memeriksa URL-nya. Pastikan situs yang kamu kunjungi menggunakan protokol HTTPS, yang ditandai dengan adanya ikon gembok di sebelah kiri alamat URL.
HTTPS menunjukkan bahwa data yang dikirim antara browser kamu dan situs web terenkripsi, sehingga lebih aman dibandingkan dengan HTTP.
Pastikan Menggunakan HTTPS
Situs web yang aman biasanya menggunakan protokol HTTPS. Kamu dapat melihatnya dengan adanya ikon gembok di sebelah kiri alamat URL.
Jika sebuah situs hanya menggunakan HTTP tanpa 'S', sebaiknya hindari memasukkan informasi pribadi atau sensitif di situs tersebut.
Waspadai Nama Domain yang Mencurigakan
Perhatikan nama domain situs yang kamu kunjungi. Beberapa situs penipuan mencoba meniru nama domain situs terkenal dengan mengganti beberapa huruf atau menambahkan karakter tertentu.
Misalnya, situs palsu mungkin menggunakan domain seperti "am4zon.com" (mengganti 'a' dengan '4') untuk menipu pengunjung. Selalu periksa ejaan domain dengan teliti sebelum mempercayai sebuah situs.
Memastikan keamanan saat menjelajahi internet adalah hal yang sangat penting. Salah satu indikator utama keamanan situs web adalah keberadaan ikon gembok di bagian alamat browser.
Ikon ini menunjukkan bahwa situs tersebut menggunakan protokol HTTPS, yang mengenkripsi data antara browser dan server. Dengan demikian, informasi pribadi yang kamu masukkan akan lebih terlindungi dari potensi penyalahgunaan.
Cek Ikon Gembok di Browser
Langkah awal untuk memastikan keamanan situs web adalah dengan memeriksa keberadaan ikon gembok di bilah alamat browser. Ikon ini menandakan bahwa situs tersebut menggunakan sertifikat SSL yang valid, memastikan koneksi yang aman antara kamu dan situs yang dikunjungi.
Namun, penting untuk tidak hanya mengandalkan ikon ini, karena beberapa situs berbahaya mungkin meniru tampilan tersebut. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah memverifikasi detail sertifikat SSL untuk memastikan keasliannya.
Verifikasi Keberadaan Ikon Gembok
Saat mengunjungi sebuah situs, perhatikan bagian alamat di browser kamu. Jika terdapat ikon gembok, itu menandakan bahwa situs menggunakan protokol HTTPS, yang mengenkripsi data antara browser dan server.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua situs dengan ikon gembok dapat dipercaya sepenuhnya. Beberapa situs penipuan mungkin menggunakan sertifikat SSL untuk memberikan kesan aman.
Oleh karena itu, selain memeriksa ikon gembok, pastikan juga untuk memverifikasi detail sertifikat SSL yang digunakan oleh situs tersebut.
Periksa Detail Sertifikat SSL
Untuk memastikan keaslian sertifikat SSL, klik ikon gembok di bilah alamat browser kamu. Di sebagian besar browser, ini akan menampilkan informasi tentang sertifikat, termasuk:
1. Penerbit Sertifikat
Memastikan bahwa sertifikat dikeluarkan oleh otoritas sertifikasi (CA) tepercaya.
2. Masa Berlaku
Memeriksa tanggal mulai dan berakhirnya sertifikat untuk memastikan masih valid.
3. Nama Domain
Memastikan bahwa sertifikat sesuai dengan domain yang dikunjungi.
Jika informasi ini tidak sesuai atau sertifikat telah kedaluwarsa, sebaiknya hindari memasukkan informasi pribadi di situs tersebut. Memeriksa detail sertifikat SSL membantu kamu memastikan bahwa situs yang dikunjungi benar-benar aman dan dapat dipercaya.
Menilai keamanan sebuah situs web tidak hanya bergantung pada aspek teknis seperti protokol HTTPS atau sertifikat SSL, tetapi juga pada desain dan konten yang disajikan. Situs yang dirancang dengan baik dan konten yang profesional biasanya mencerminkan kredibilitas dan kepercayaan.
Sebaliknya, desain yang buruk dan konten yang tidak teratur dapat menjadi indikasi bahwa situs tersebut kurang dapat dipercaya.
Evaluasi Desain dan Konten Situs
Saat menilai keamanan sebuah situs, perhatikan kualitas desain dan kontennya. Situs yang sah biasanya memiliki desain profesional, navigasi yang mudah, dan konten yang ditulis dengan baik.
Sebaliknya, situs penipuan seringkali memiliki tampilan yang kurang profesional, tata letak berantakan, dan konten dengan banyak kesalahan.
Perhatikan Tata Bahasa dan Ejaan
Konten yang ditulis dengan tata bahasa dan ejaan yang benar mencerminkan profesionalisme dan kredibilitas sebuah situs. Situs penipuan seringkali mengabaikan hal ini, sehingga banyak ditemukan kesalahan pengetikan, tata bahasa yang buruk, atau kalimat yang tidak masuk akal.
Kesalahan semacam ini dapat menjadi indikasi bahwa situs tersebut tidak dikelola secara profesional dan mungkin berbahaya.
Waspadai Iklan yang Berlebihan
Situs yang dipenuhi dengan iklan pop-up atau banner yang berlebihan dapat menjadi tanda bahwa situs tersebut tidak aman. Iklan yang terlalu banyak tidak hanya mengganggu pengalaman pengguna, tetapi juga dapat mengarahkan kamu ke situs berbahaya atau mengunduh malware tanpa disadari.
Situs tepercaya biasanya menampilkan iklan secara moderat dan relevan, sementara situs penipuan cenderung memanfaatkan iklan berlebihan untuk keuntungan cepat.
Periksa Kredibilitas Konten yang Disajikan
Konten yang kredibel biasanya didukung oleh sumber yang jelas dan dapat diverifikasi. Perhatikan apakah artikel atau informasi yang disajikan mencantumkan referensi atau tautan ke sumber tepercaya.
Selain itu, cek juga apakah penulis atau organisasi yang menerbitkan konten memiliki reputasi baik dalam bidangnya. Informasi yang tidak memiliki sumber yang jelas atau berasal dari penulis yang tidak dikenal sebaiknya diragukan kredibilitasnya.
Hindari Situs dengan Tautan Eksternal Berbahaya
Situs yang tidak aman seringkali menyisipkan tautan eksternal yang mengarahkan pengguna ke halaman berbahaya atau berisi malware. Sebelum mengklik tautan, arahkan kursor ke atasnya untuk melihat URL tujuan di pojok kiri bawah browser.
Jika URL terlihat mencurigakan atau tidak sesuai dengan konteks, sebaiknya hindari mengkliknya. Selain itu, waspadai tautan yang menggunakan layanan pemendek URL, karena dapat menyembunyikan alamat asli yang berpotensi berbahaya.
Perhatikan Tampilan dan User Experience
Desain situs yang profesional dan pengalaman pengguna yang baik merupakan indikator kredibilitas. Situs yang aman biasanya memiliki tata letak yang rapi, navigasi yang mudah, dan waktu muat yang cepat.
Sebaliknya, situs dengan desain yang berantakan, banyak iklan pop-up, atau waktu muat yang lama dapat menjadi tanda bahwa situs tersebut tidak dikelola dengan baik dan mungkin tidak aman. Pengalaman pengguna yang buruk seringkali menunjukkan bahwa pemilik situs tidak memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Selain memperhatikan desain dan konten situs, kamu juga dapat memanfaatkan berbagai tools online untuk memeriksa keamanan sebuah website. Tools ini dirancang untuk menganalisis URL dan mendeteksi potensi ancaman seperti malware, phishing, atau aktivitas berbahaya lainnya.
Gunakan Tools Pemeriksa Keamanan Online
Menggunakan tools pemeriksa keamanan online dapat membantu kamu menilai apakah sebuah situs aman untuk dikunjungi. Berikut beberapa tools yang dapat kamu manfaatkan:
Manfaatkan Google Transparency Report
Google Transparency Report memungkinkan kamu memeriksa status keamanan sebuah situs. Dengan memasukkan URL yang ingin diperiksa, alat ini akan memberikan informasi apakah situs tersebut terindikasi mengandung malware atau terlibat dalam aktivitas phishing.
Google secara rutin memperbarui data ini untuk memastikan pengguna mendapatkan informasi terkini mengenai keamanan situs.
Coba Tools Seperti URLVoid atau ScanURL
URLVoid adalah layanan yang menganalisis sebuah situs melalui lebih dari 30 mesin pemblokir dan layanan reputasi online untuk mendeteksi potensi ancaman. Dengan memasukkan URL, kamu dapat mengetahui apakah situs tersebut terlibat dalam insiden malware atau phishing.
Tools ini mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tepercaya untuk memberikan rekomendasi apakah sebuah situs aman untuk dikunjungi.
Gunakan VirusTotal untuk Analisis URL
VirusTotal adalah layanan yang menfile untuk mendeteksi berbagai jenis malware. Dengan memasukkan URL yang ingin diperiksa, VirusTotal akan memindai menggunakan berbagai mesin antivirus dan memberikan laporan mengenai potensi ancaman yang terdeteksi.
Manfaatkan Norton Safe Web untuk Keamanan
Norton Safe Web adalah layanan yang menganalisis situs web dan memberikan peringkat keamanan berdasarkan potensi ancaman seperti malware, phishing, dan risiko lainnya. Dengan memasukkan URL yang ingin diperiksa, kamu akan mendapatkan informasi mengenai tingkat keamanan situs tersebut.
Norton Safe Web juga tersedia sebagai ekstensi browser yang memberikan peringatan real-time saat kamu mengunjungi situs yang berpotensi berbahaya.
Gunakan PhishTank untuk Deteksi Phishing
PhishTank adalah platform kolaboratif yang memungkinkan pengguna untuk melaporkan dan memverifikasi situs phishing. Kamu dapat memasukkan URL yang mencurigakan ke dalam PhishTank untuk memeriksa apakah situs tersebut teridentifikasi sebagai phishing.
Selain itu, PhishTank menyediakan API gratis yang dapat digunakan pengembang untuk mengintegrasikan data anti-phishing ke dalam aplikasi mereka.
Periksa dengan McAfee WebAdvisor
McAfee WebAdvisor adalah tools gratis yang membantu kamu menjelajahi dan mencari informasi di web dengan lebih aman. Layanan ini memblokir situs malware dan phishing, memberikan peringatan jika kamu melakukan kesalahan pengetikan URL, dan memindai unduhan untuk mendeteksi resiko malware.
Ketika kamu menginstal ekstensi McAfee WebAdvisor pada browser, kamu akan mendapatkan perlindungan tambahan saat browsing di internet.
Verifikasi Informasi Kontak dan Identitas Pemilik Situs
Langkah penting dalam menilai kredibilitas sebuah situs adalah dengan memeriksa informasi kontak dan identitas pemiliknya. Situs yang sah biasanya mencantumkan detail kontak yang lengkap, seperti alamat fisik, nomor telepon, dan alamat email profesional.
Informasi ini memudahkan pengunjung untuk menghubungi pemilik atau pengelola situs jika diperlukan. Sebaliknya, situs yang tidak mencantumkan informasi kontak atau hanya menyediakan detail yang tidak terlalu jelas patut dicurigai.
Cari Informasi Kontak yang Jelas
Saat mengunjungi sebuah situs, periksa halaman "Kontak", "Tentang Kami", atau "Hubungi Kami" untuk menemukan informasi kontak. Situs yang tepercaya biasanya menyediakan:
1. Alamat Fisik
Menunjukkan lokasi kantor atau tempat operasional.
2. Nomor Telepon
Memungkinkan pengunjung menghubungi langsung.
3. Alamat Email Profesional
Menggunakan domain situs tersebut, misalnya info@namadomain.com.
Jika informasi ini tidak tersedia atau hanya mencantumkan alamat email umum seperti @gmail.com atau @yahoo.com, sebaiknya kamu lebih berhati-hati.
Selain itu, periksa juga keberadaan situs tersebut di media sosial resmi, seperti Facebook, Twitter, atau Instagram, yang dapat memberikan indikasi tambahan mengenai kredibilitasnya.
Gunakan WHOIS Lookup untuk Memeriksa Kepemilikan Domain
WHOIS adalah layanan yang memungkinkan kamu mengetahui informasi pendaftaran sebuah domain, termasuk identitas pemiliknya. Dengan menggunakan WHOIS lookup, kamu dapat memperoleh data seperti:
1. Nama Pemilik Domain
Individu atau organisasi yang mendaftarkan domain.
2. Kontak Email dan Nomor Telepon
Informasi untuk menghubungi pemilik.
3. Tanggal Pendaftaran dan Kedaluwarsa Domain
Menunjukkan usia dan masa aktif domain.
Untuk melakukan WHOIS lookup, kamu dapat mengunjungi situs seperti whois.net atau Hostinger WHOIS. Cukup masukkan nama domain yang ingin diperiksa, dan layanan tersebut akan menampilkan informasi terkait.
Perlu diingat, beberapa pemilik domain mungkin menggunakan layanan proteksi privasi WHOIS untuk menyembunyikan informasi pribadi mereka.
Melindungi diri saat menjelajahi internet bukan hanya tentang waspada, tapi juga memahami cara cek website aman atau tidak.
Langkah-langkah seperti memeriksa HTTPS, memverifikasi sertifikat SSL, hingga mengenali tanda-tanda desain yang mencurigakan adalah cara efektif untuk menjaga keamananmu saat online. Jangan biarkan data pribadimu jatuh ke tangan yang salah.
Jika kamu membutuhkan website yang aman dan terpercaya, DCLIQ siap membantu. Kami menawarkan jasa pembuatan website profesional yang tidak hanya menarik secara desain, tapi juga dilengkapi keamanan terbaik.
Hubungi DCLIQ Digital Agency sekarang dan bangun situs impianmu tanpa khawatir soal keamanan.