3 September 2025
Pernah penasaran cara mengetahui kode warna website kesukaanmu? Kalau iya, kamu lagi baca artikel yang tepat. Keinginan buat mengenali warna menarik dari sebuah situs (baik itu logo, background, atau tombol) merupakan hal wajar bagi blogger, desainer, maupun developer.
Kini, tren visual branding semakin meningkat, sehingga memahami cara mengetahui kode warna website jadi keterampilan penting. Informasi ini bisa membantu kamu menyesuaikan desain agar tetap konsisten dan profesional.
Dalam panduan kali ini, kamu akan menemukan cara mengetahui kode warna website dengan metode sederhana hingga memanfaatkan tools online yang lebih canggih. Tanpa harus jadi pakar, cukup memahami dasar HTML dan CSS, kamu sudah bisa menyesuaikan warna secara akurat.
Siap untuk mengeksplorasi kombinasi warna menarik? Artikel ini bakal mengupas format kode warna utama, perbedaan penggunaannya, serta tips praktis agar kamu bisa langsung mengaplikasikannya ke desain atau tampilan web milikmu. Jadi, mari mulai dengan pembahasan mengenai apa itu kode warna HTML dan CSS.
Apa Itu Kode Warna HTML & CSS?
Kode warna dalam HTML dan CSS merupakan format teks yang digunakan komputer agar warna dapat ditampilkan dengan tepat di layar. Warna muncul dari kombinasi nilai merah, hijau, dan biru, lalu direpresentasikan dalam bentuk heksadesimal, RGB, atau HSL.
Contoh paling mudah adalah putih dengan kode #FFFFFF, rgb(255, 255, 255), atau hsl(0, 0%, 100%) yang sering dipakai di antarmuka web.
Peran utama dari sistem kode warna ini adalah menjaga konsistensi visual di berbagai elemen website. Melalui HTML dan CSS, warna latar, teks, hingga garis tipis (border) bisa dikontrol dengan akurat.
Selanjutnya, kamu akan mempelajari lebih detail tentang format HEX, RGB, dan HSL, termasuk manfaat masing-masing serta bagaimana memilih format yang paling sesuai untuk kebutuhan desain.
Format Kode Warna HEX
Format HEX pake simbol pagar (#) diikuti enam digit angka huruf heksadesimal. Contoh #RRGGBB, di mana RR mewakili nilai merah, GG mewakili hijau, BB mewakili biru, nilai berkisar dari 00 sampai FF. Misal #0000FF artinya biru full, merah hijau nol. Format ini standar di HTML CSS karena ringkas, bisa juga pakai 8 digit kalau perlu alpha channel (transparansi).
HEX punya kelebihan ringkas jelas, cocok buat penulisan CSS cepat. Banyak developer pakai #RGB 3 digit juga untuk shorthand kalau tiap pasangan sama misal #FFF artinya putih penuh. Pokoknya bila kamu tahu format HEX, kamu bisa masukkan warna apapun secara presisi ke kode website kamu.
Format Kode Warna RGB
RGB itu singkatan Red Green Blue, angka berkisar 0–255 per komponen. Format tulisannya rgb(merah, hijau, biru), misal rgb(255, 0, 0) buat merah menyala. Ada pula varian RGBA yang sisipkan parameter alpha (opacity), misal rgba(255, 0, 0, 0.5) artinya merah semitransparan.
Model RGB itu representasi langsung tingkat intensitas tiap warna primer. Ngebantu banget untuk atur nuansa ringan ke gelap atau opacity. Nilai parameter gampang dimodifikasi, cocok saat kamu butuh warna bercampur secara presisi atau gradien sederhana.
Format Kode Warna HSL
HSL singkatan Hue Saturation Lightness. Hue itu sudut derajat 0–360 di color wheel (merah 0°, hijau 120°, biru 240°), Saturation itu intensitas, Lightness itu cerah‑gelap dalam persen. Contoh hsl(0, 100%, 50%) artinya merah cerah penuh, hsl(120, 100%, 50%) artinya hijau penuh.
Format ini lebih intuitif bagi visual kreator karena kamu bisa atur warna berdasarkan persepsi manusia, bukan nilai digital RGB. Terutama bagus saat kamu butuh tone konsisten atau nuansa branding, tinggal sesuaikan lightness, saturation tanpa utak-ngatik kode RGB rumit.
Perbedaan dan Kegunaan Tiap Format
Format HEX, RGB, HSL semua itu dasarnya representasi warna tiap piksel. HEX itu versi ringkas gaya mesin-humans. RGB lebih numerik jelas, sangat pas buat manipulasi tingkat intensitas khusus. HSL paling mirip cara manusia berpikir soal warna: "warnanya biru agak pucat", tinggal turunkan saturation atau naikkan lightness.
Kalau kamu butuh cepat setting stylesheet, pakai HEX atau RGB. Kalau kamu butuh tweak mood visual atau tone antar elemen, HSL lebih fleksibel intuitif. Misal bikin versi gelap tema atau highlight hover cukup ubah lightness. Jadi masing-masing format punya keunggulan fungsi tersendiri sesuai konteks kerja kamu.
Cara Mengetahui Kode Warna dari Website

Terdapat beberapa pilihan cara mengetahui kode warna dari website. Ada fitur bawaan browser, ekstensi khusus yang ramah pengguna, aplikasi desktop andalan, hingga tools berbasis web yang bisa langsung dipakai saat dibutuhkan.
Tiap opsi punya keunggulan tersendiri. Selanjutnya aku akan jelaskan satu per satu supaya kamu makin tahu mana yang paling pas cara mengetahui kode warna website versi kamu.
Menggunakan Browser DevTools (Inspect / Color Picker)
DevTools di browser seperti Chrome, Edge, Firefox punya tools bernama Color Picker yang powerful. Kamu tinggal klik kanan lalu pilih Inspect, lalu cek panel Styles untuk properti warna.
Di samping nilai warna, ada ikon kotak kecil yang muncul, klik itu untuk membuka UI Color Picker lengkap fitur eyedropper, slider hue, opacity, copy to clipboard, serta switch antar format seperti HEX, RGB, HSL.
Salah satu fitur menarik: eyedropper bisa dipakai ambil warna tidak hanya dari halaman web, tapi juga dari layar secara keseluruhan. Kamu cukup klik ikon eyedropper dan sorot area yang kamu inginkan. Kode warna otomatis muncul di panel Styles. Cara ini cepat, praktis, tanpa instalasi tambahan, pas banget untuk tahu cara mengetahui kode warna website saat itu juga.
Menggunakan Ekstensi Browser seperti CSS Peeper
Untuk tampil lebih ramah dan cepat, ekstensi browser bisa jadi opsi. Contoh: ekstensi Eye Dropper di Chrome memungkinkan kamu ambil warna dari halaman web lalu simpan palet favorit. Mendukung format HEX, RGB, HSL, serta punya UI simpel yang tidak membebani browser.
Versi lain: ekstensi Color Picker for Chrome™ menyediakan eyedropper mudah, format HEX dan RGB, serta riwayat warna sehingga kamu bisa akses kembali warna yang pernah diambil. Cocok buat kamu yang sering eksplorasi atau butuh referensi warna cepat saat blogging atau desain.
Melalui Aplikasi Desktop (Instant Eyedropper, ColorPic)
Meskipun tidak banyak referensi online langsung kali ini, aplikasi seperti Instant Eyedropper maupun ColorPic punya reputasi kuat sebagai toolsdesktop untuk ambil kode warna dari layar. Kelebihannya adalah kamu tidak terbatas pada browser, bisa mengambil dari gambar, desain, atau apapun yang tampil di layar.
Aplikasi ini otomatis menyalin kode warna ke clipboard, cocok untuk kamu yang butuh fleksibilitas maksimal dalam aktivitas visual maupun blogging.
Tools Online (Color Picker di Website)
Kalau kamu butuh cara instan tanpa instalasi apa pun, tools online adalah pilihan tepat. Misal site IMAGECOLORPICKER.com memungkinkan kamu upload gambar, paste dari clipboard, atau masukkan URL website lalu pilih area warna tertentu. Tinggal klik area, maka muncul kode warna dalam format HEX, RGB, HSV.
Cara ini nyaman saat kamu lagi nyari cara mengetahui kode warna website dari screenshot atau gambar tertentu. Praktis, cepat, dan cukup andal buat pemakai baru maupun sudah familiar.
Tutorial Langkah-demi-Langkah
Kalau kamu sudah tahu opsi yang tersedia untuk cara mengetahui kode warna website, sekarang saatnya praktik langsung. Pada bagian ini kamu bakal jalani tutorial step-by-step buat masing-masing cara: DevTools, ekstensi, aplikasi desktop, sampai layanan online.
Panduan ini membantu kamu ikuti proses cepat tanpa ribet, khususnya saat butuh salin kode warna langsung ke proyekmu.
Setelah kamu paham setiap langkah, tinggal pilih cara mana paling pas untuk kebutuhanmu, apakah butuh langsung di browser, ekstensi simpel, aplikasi Windows, atau tools berbasis web. Sekarang mari kita mulai panduannya satu per satu.
Langkah Menggunakan Browser DevTools
1. Buka DevTools browser, lewat:
a) Windows/Linux: Ctrl + Shift + I
b) macOS: Command + Option + I
Atau cukup klik kanan lalu pilih Inspect.
1. Pilih elemen apapun yang punya properti warna (color atau background-color) di panel Styles.
2. Klik kotak kecil berisi preview warna di samping nilai kode warna. Ini membuka Color Picker.
3. Di UI Color Picker kamu bisa:
a) Klik ikon eyedropper, lalu arahkan kursor ke layar apapun untuk mengambil warna
b) Copy kode warna (HEX, RGB, HSL)
c) Ubah format sesuai kebutuhan
d) Atur opacity, hue, gradient, atau cek contrast ratio.
Cara ini paling cepat dan efektif untuk memahami cara mengetahui kode warna website secara real-time tanpa tools tambahan.
Langkah Menggunakan Ekstensi CSS Peeper
Untuk menggunakan ekstensi CSS Peeper, kamu bisa menerapkan cara ini:
1. Pasang ekstensi CSS Peeper dari Chrome Web Store atau Firefox Add‑Ons.
2. Setelah terpasang, kunjungi halaman web yang kamu mau analisis.
3. Klik ikon ekstensi Peeper di pojok browser.
4. Di panel yang terbuka, pilih tab Colors untuk lihat semua kode warna yang digunakan di situs.
a) Kamu bisa klik kode warna untuk salin ke clipboard
b) Ada juga tab Assets untuk download gambar, General untuk info umum seperti CSS file size.
Cara ini cocok kalau kamu mau eksplorasi palet situs secara visual tanpa buka kode manual.
Langkah dengan Instant Eyedropper
Jika ingin menggunakan Instant Eyedropper sebagai tool untuk mengetahui kode warna website, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Unduh dan pasang aplikasi Instant Eyedropper (Windows OS).
2. Setelah jalan, klik ikon aplikasi di system tray.
3. Tekan dan tahan lalu gerakkan mouse ke area yang ingin kamu ambil warnanya (bisa di browser atau aplikasi apapun).
4. Lepas klik di titik yang diinginkan; kode warna otomatis disalin ke clipboard sesuai format yang kamu pilih (HTML, Hex, RGB, HSL, etc.).
Cara ini praktis saat kamu butuh kode warna dari banyak sumber, bukan hanya web, dan fokus pada efisiensi waktu.
Langkah di Situs Online (imagecolorpicker.com)
1. Buka situs imagecolorpicker.com.
2. Klik Use Your Image, lalu pilih salah satu:
a) Upload gambar (contoh screenshot)
b) Paste dari clipboard
c) Masukkan URL gambar atau website.
3. Setelah gambar tampil, hover kursor ke area yang kamu ingin ambil warnanya.
4. Klik area itu, lalu situs menampilkan kode warna dalam format HEX, RGB, HSV, dll.
5. Salin kode ke clipboard lalu paste ke proyekmu.
Tool ini sangat cocok untuk pemula atau saat kamu cuma punya screenshot halaman web, dan butuh cara mengetahui kode warna website secara mudah tanpa instal apa-apa.
Tips Memilih dan Menggunakan Kode Warna

Jika kamu sudah paham cara mengetahui kode warna website, selanjutnya penting tahu bagaimana memilih dan menggunakan kode warna itu dengan bijak.
Bagian ini membahas prinsip penting agar tampilan visualmu profesional, nyaman dibaca, dan merefleksikan brand dengan tepat. Kamu akan belajar menjaga konsistensi brand, prioritas kontras agar konten mudah dibaca, serta cara membangun palet warna selaras.
Dengan menerapkan tips-tips ini, kamu tak hanya tahu cara mengetahui kode warna website, tapi juga bisa gunakan hasilnya untuk meningkatkan kualitas desain blog atau website.
Konsistensi dengan Brand atau Tema Website
Menjaga konsistensi warna sangat penting untuk memperkuat identitas brand dan memudahkan pengunjung mengenali website-mu. Cara mudahnya: pakai 2–4 warna utama, sisakan satu atau dua warna aksen guna highlight atau tombol, sesuai anjuran Adobe Express.
Selain itu, menggunakan skema palet yang sudah konsisten di semua halaman bantu tampilan lebih rapi dan mudah dihafal.
Identitas brand jadi lebih kuat saat tiap elemen visual kamu (mulai header, tombol, latar) ikut warna palet utama. Teknik ini juga penting waktu kamu menerapkan cara mengetahui kode warna website untuk meniru gaya desain: selalu cocokkan hasil ambilan dengan palet brand agar tetap selaras.
Pertimbangkan Kontras untuk Keterbacaan
Kontras yang cukup antara teks dan latar memastikan konten mudah dibaca. Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) merekomendasikan rasio minimal 4.5:1 untuk teks biasa, dan 3:1 untuk teks besar. Tools gratis seperti WebAIM’s Contrast Checker memudahkan kamu verifikasi tingkat kontras antar warna.
Jangan hanya andalkan warna untuk beri makna (seperti merah untuk error atau hijau untuk sukses) tambahkan simbol atau teks juga untuk aksesibilitas. Dengan begitu, kamu tak hanya tahu cara mengetahui kode warna website, tapi juga mampu memastikan hasilnya ramah baca oleh semua orang.
Gunakan Palet Warna yang Selaras
Palet warna selaras penting supaya tampilan visual nyaman dipandang dan profesional. Berdasarkan teori warna, skema analog (warna berdekatan), komplementer (warna berseberangan), atau triadik (tiga warna seimbang antar jarak) sering dipakai untuk menciptakan harmoni visual yang menarik.
Hostinger juga menekankan bahwa kombinasi warna yang baik bantu menyampaikan identitas brand, memperjelas navigasi, serta menciptakan kesan emosional yang tepat. Tools seperti Adobe Color, Coolors, atau Canva Color Palette Generator bisa bantu kamu bikin palet selaras ini dengan mudah.
Uji Warna dengan Tools Online
Sebagai langkah final setelah tahu cara mengetahui kode warna website, lakukan uji coba untuk memastikan warna yang diambil memenuhi kriteria visual dan aksesibilitas. Tools online seperti WebAIM Contrast Checker atau WCAG Color Contrast Checker bantu kamu analisis rasio kontras antara teks dan latar, memastikan warna terbaca baik untuk semua pengguna.
Mereka menampilkan apakah kombinasi warna memenuhi standar WCAG AA atau AAA.
Versi yang lebih visual ada di Figma Color Contrast Checker. Kamu tinggal input kode warna, lalu simulasikan tampilan bagi pengguna berdasarkan tipe buta warna atau kondisi visual yang berbeda. Langkah ini penting agar hasil cara mengetahui kode warna website yang kamu dapat bisa diandalkan dan inklusif untuk audiens luas.
Terapkan Prinsip Psikologi Warna
Setelah dapat kode warna, pikirkan efek psikologis tiap pilihan warna. Warna biru misalnya menimbulkan rasa tenang dan kepercayaan, sementara merah cenderung memicu aksi atau urgensi. Pengetahuan ini membantu kamu gunakan warna secara strategis untuk mengarahkan perhatian atau membangun kesan brand tertentu.
Namun penting diingat bahwa hubungan antara warna dan emosi bisa berbeda menurut budaya atau pengalaman individu. Jadi, meski psikologi warna membantu buat landing page lebih menggugah, tetap perhatikan konteks audiensmu agar hasil warna tepat sasaran.
Perhatikan Aksesibilitas bagi Pengguna
Langkah berikutnya, pastikan warna yang kamu pilih mendukung aksesibilitas. Standar WCAG menyarankan rasio kontras minimal 4.5:1 untuk teks biasa dan 3:1 untuk teks besar, agar konten bisa dibaca oleh pengguna dengan penglihatan terbatas.
Pastikan juga kamu tidak hanya andalkan warna untuk menyampaikan informasi penting (seperti label error atau status) tapi tambahkan indikator lain seperti ikon atau teks tambahan agar pengguna dengan gangguan penglihatan tetap paham maksudnya.
Dokumentasikan Palet Warna untuk Konsistensi Tim
Saat bekerja bersama tim atau nantinya scale proyek, dokumentasi warna jadi krusial supaya semua pihak pakai warna yang sama. Buat panduan gaya (style guide) yang mencantumkan kode HEX/RGB tiap warna primari, sekunder, aksen, sampai varian netral, berguna untuk desain web, cetak, atau media lain.
Panduan tersebut membantu tim kreatif maupun developer pakai warna konsisten sepanjang waktu, mengurangi risiko kekeliruan seperti penggunaan nuansa berbeda antar halaman atau versi. Cara ini mendukung praktik cara mengetahui kode warna website, agar hasil yang kamu dapat bisa diterapkan secara solid dan terstandarisasi.
Kesimpulan
Singkatnya, memahami cara mengetahui kode warna website adalah keterampilan penting bagi blogger, desainer, maupun developer yang ingin menjaga konsistensi tampilan visual sekaligus identitas brand.
Mulai dari pemahaman dasar seperti format HEX, RGB, hingga HSL, kemudian dilanjutkan dengan teknik lewat browser DevTools, ekstensi, aplikasi desktop, sampai tools online, semuanya bisa membantu kamu menemukan kode warna secara akurat untuk proyek web.
Selain itu, tips dalam memilih warna—misalnya konsistensi brand, kontras untuk keterbacaan, palet yang serasi, dan psikologi warna— akan meningkatkan kualitas hasil dari cara mengetahui kode warna website, sehingga tampilannya terlihat lebih profesional.
Terakhir, dengan melakukan uji warna melalui tools online, memperhatikan aspek aksesibilitas, serta mendokumentasikan palet untuk tim, kamu bisa memastikan desain website tetap berkualitas tinggi sekaligus ramah bagi setiap pengguna.
Kalau setelah memahami cara mengetahui kode warna website kamu jadi ingin menerapkannya langsung ke situsmu, maka percayakan pada jasa web development DCLIQ. Tim kami siap membantu membangun website dengan tampilan profesional, responsif, dan sesuai identitas brand yang sudah kamu siapkan.
Sebagai digital agency, DCLIQ tidak hanya fokus pada teknis pembuatan website, tapi juga memastikan branding, desain visual, hingga strategi online-mu berjalan selaras. Dengan pendekatan menyeluruh, kamu bisa mendapatkan solusi digital yang efektif untuk menguatkan bisnis dan citra brand di dunia online.