
Memiliki website saja belum cukup. Jika kamu ingin website-mu terlihat profesional, mudah dikenali, dan memberikan kesan terpercaya, kamu harus memperhatikan pentingnya favicon untuk website. Walaupun hanya berupa ikon kecil di pojok tab browser, favicon memainkan peran besar dalam dunia digital saat ini.
Sayangnya, masih banyak pemilik website—termasuk bisnis UMKM atau toko online—yang belum menyadari pentingnya elemen ini. Padahal, favicon bukan hanya hiasan. Ia adalah bagian dari identitas visual brand yang bisa memperkuat persepsi pengunjung terhadap bisnis kamu.
Di artikel ini, kita akan membahas secara lengkap pentingnya favicon untuk website, apa fungsinya, bagaimana pengaruhnya terhadap branding, pengalaman pengguna, hingga teknis pemasangannya. Simak sampai tuntas, ya!
Apa Itu Favicon?
Favicon (singkatan dari “favorite icon”) adalah ikon kecil yang muncul di tab browser, di daftar bookmark, dan shortcut layar utama di smartphone. Biasanya favicon menggunakan simbol sederhana dari logo brand, inisial nama usaha, atau ikon yang merepresentasikan bisnis.
Meski ukurannya hanya 16x16 atau 32x32 piksel, pentingnya favicon untuk website tidak bisa diremehkan. Ia membantu pengguna mengenali website kamu hanya dengan melihat ikon visualnya, bahkan di tengah belasan tab browser sekalipun.
1. Favicon Mempermudah Pengenalan Website
Ketika seseorang membuka banyak tab dalam satu waktu, favicon menjadi alat navigasi visual. Pengunjung akan lebih mudah menemukan kembali tab website kamu jika ada favicon yang familiar.
Tanpa favicon, browser akan menampilkan ikon default—yang artinya website kamu terlihat generik, tidak punya identitas. Sebaliknya, favicon yang konsisten dan sesuai brand akan membuat website kamu tampil beda dan mudah dikenali.
Inilah alasan pertama mengapa pentingnya favicon untuk website tidak bisa diabaikan: mempermudah pengenalan dan mencegah kehilangan pengunjung.
2. Favicon Meningkatkan Profesionalitas Website
Kesan pertama pengunjung terhadap website terbentuk dalam hitungan detik. Website yang tidak memiliki favicon bisa terlihat seperti proyek yang belum selesai, atau lebih buruk lagi—tidak profesional.
Sebaliknya, favicon yang rapi menunjukkan bahwa kamu memperhatikan detail dan serius dalam membangun brand. Ini menjadi sinyal visual yang menciptakan kepercayaan, terutama bagi pengunjung baru yang belum mengenal bisnis kamu.
Banyak pemilik bisnis yang sudah investasi di desain logo, warna, dan tipografi, tapi lupa mengonversi aset itu menjadi favicon. Padahal, pentingnya favicon untuk website juga berkaitan erat dengan konsistensi branding di semua touchpoint.
3. Favicon Mendukung Branding Jangka Panjang
Brand yang kuat adalah brand yang dikenali dengan cepat. Sama seperti logo McDonald’s dengan huruf “M” atau Nike dengan swoosh-nya, favicon bisa membentuk persepsi jangka panjang di benak pengguna.
Setiap kali seseorang melihat favicon kamu di tab, bookmark, atau shortcut, mereka semakin familiar dengan identitas brand kamu. Ini bisa memperkuat brand recall, apalagi jika favicon kamu tampil konsisten di seluruh platform.
Pentingnya favicon untuk website sangat terasa di bagian ini—membantu kamu membangun merek yang dikenali dan diingat orang.
4. Favicon Memperbaiki Pengalaman Pengguna (UX)
Pengalaman pengguna bukan hanya soal kecepatan loading atau tampilan yang menarik. Navigasi yang mudah juga bagian dari UX yang baik. Jadi, favicon membantu proses itu.
Misalnya, ketika pengguna ingin kembali ke halaman kamu setelah membuka beberapa tab lain, favicon memudahkan mereka menemukan website kamu dengan cepat. Ini adalah aspek kecil yang membuat interaksi pengguna jadi lebih efisien.
Selain itu, favicon juga muncul saat pengguna menyimpan website kamu di homescreen smartphone atau bookmark browser. Tanpa favicon, halaman akan tampak “kosong” atau memakai ikon default, dan itu bisa membuat pengguna ragu untuk kembali.
5. Favicon dan SEO: Apakah Berpengaruh?
Secara langsung, favicon bukan faktor penentu ranking SEO. Tapi secara tidak langsung, favicon memengaruhi pengalaman pengguna dan kredibilitas website, dua hal yang sangat diperhatikan oleh Google.
Website dengan favicon yang profesional:
1. Cenderung punya bounce rate lebih rendah (karena terlihat lebih meyakinkan)
2. Lebih sering di-bookmark oleh pengunjung
3. Memberi sinyal ke Google bahwa website ini dikelola dengan serius
Jadi walaupun tidak disebutkan dalam algoritma Google secara eksplisit, pentingnya favicon untuk website tetap berdampak positif terhadap performa SEO secara keseluruhan.
Cara Membuat dan Memasang Favicon
Jika kamu belum punya favicon, berikut langkah sederhananya:
1. Buat ikon yang mewakili brand kamu. Bisa berupa huruf pertama nama bisnis atau versi sederhana dari logomu.
2. Gunakan generator favicon seperti favicon.io atau RealFaviconGenerator.net.
3. Hasilkan file favicon dalam berbagai ukuran dan format (.ico, .png, .svg).
4. Upload ke root folder website kamu dan tambahkan tag berikut di <head> HTML:
<link rel="icon" href="/favicon.ico" type="image/x-icon">
5. Untuk pengguna CMS seperti WordPress, favicon bisa diunggah lewat menu Appearance > Customize > Site Identity.
Kesimpulan
Jadi, pentingnya favicon untuk website tidak bisa dianggap remeh. Meski terlihat kecil, favicon punya dampak besar dalam hal branding, navigasi, pengalaman pengguna, hingga profesionalitas website kamu.
Berikut manfaat utamanya:
1. Membantu pengunjung mengenali website kamu lebih cepat
2. Meningkatkan kepercayaan dan kesan profesional
3. Memperkuat identitas brand di dunia digital
4. Memberi pengalaman pengguna yang lebih baik
5. Mendukung performa SEO secara tidak langsung
Jika website-mu belum punya favicon, sekarang waktu yang tepat untuk menambahkannya. Dan jika kamu ingin membangun website bisnis yang bukan cuma bagus secara tampilan tapi juga strategis dan fungsional, DCLIQ siap bantu kamu! Kami bisa bantu kamu dari branding, desain, hingga development—lengkap, termasuk favicon-nya.
