
Membuat situs web sendiri adalah langkah penting untuk memperkuat kehadiran online, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional. Cara membuat website dengan HTML adalah hal dasar yang perlu kamu kuasai sebelum melangkah ke teknologi web yang lebih kompleks. Artikel ini akan membimbing kamu melalui proses tersebut, memastikan setiap langkah dijelaskan dengan jelas dan terstruktur.
Persiapan Cara Membuat Website dengan HTML
Sebelum memulai, penting untuk memahami bahwa membuat website dengan HTML memerlukan perencanaan yang matang. Kamu perlu menentukan tujuan situs, audiens target, dan konten yang akan disajikan. Perencanaan yang baik akan memudahkan proses pengembangan dan memastikan situs yang dibangun sesuai dengan kebutuhan.
Software atau Tools yang Diperlukan
Untuk memulai, kamu memerlukan beberapa tools penting:
1. Editor Kode: Tools ini digunakan untuk menulis dan mengedit kode HTML. Beberapa editor kode populer yang bisa kamu gunakan antara lain:
a) Notepad++: Editor teks gratis yang ringan dan mendukung berbagai bahasa pemrograman.
b) Visual Studio Code: Editor kode sumber yang populer dengan fitur lengkap dan dukungan ekstensi yang luas.
c) Sublime Text: Editor teks yang cepat dan memiliki antarmuka yang sederhana namun powerful.
2. Web Browser: Digunakan untuk menampilkan dan menguji halaman web yang telah kamu buat. Browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, atau Microsoft Edge dapat digunakan untuk tujuan ini.
Struktur Dasar Dokumen HTML
Setelah tools tersebut siap, langkah berikutnya adalah memahami struktur dasar dari dokumen HTML. Sebuah dokumen HTML umumnya terdiri dari elemen-elemen berikut:
a) <!DOCTYPE html>: Deklarasi ini menandakan bahwa dokumen menggunakan HTML5.
b) <html>...</html>: Elemen root yang membungkus seluruh konten halaman.
c) <head>...</head>: Bagian ini berisi metadata seperti judul halaman, link ke file CSS, dan informasi lain yang tidak ditampilkan langsung di halaman web.
d) <title>...</title>: Menentukan judul halaman yang ditampilkan pada tab browser.
e) <body>...</body>: Berisi konten utama yang akan ditampilkan kepada pengguna, seperti teks, gambar, dan elemen lainnya.
Berikut adalah contoh struktur dasar dokumen HTML:
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Judul Halaman</title>
</head>
<body>
<!-- Konten halaman dimulai di sini -->
</body>
</html>
Memahami struktur dasar ini adalah langkah awal yang krusial dalam cara membuat website dengan HTML. Dengan fondasi ini, kamu siap untuk melanjutkan ke tahap pengembangan lebih lanjut, seperti menambahkan konten, gaya, dan interaktivitas ke dalam situs web kamu.
Baca juga artikel tentang website lainnya: Cara Membuat Website dengan WooCommerce, Penting untuk Pengusaha
Membuat Struktur Halaman Web dengan HTML
Apabila kamu sudah memahami struktur dasar dokumen HTML, langkah selanjutnya adalah membangun struktur halaman web yang lebih kompleks dan terorganisir. Penggunaan elemen-elemen semantik dalam HTML5 tidak hanya meningkatkan keterbacaan kode tetapi juga membantu mesin pencari memahami konten halaman kamu dengan lebih baik. Dengan demikian, cara membuat website dengan HTML menjadi lebih efisien dan terstruktur.
Penggunaan Tag Header, Nav, dan Footer
Elemen-elemen semantik seperti <header>, <nav>, dan <footer> digunakan untuk mendefinisikan bagian-bagian utama dari halaman web:
1) <header>: Bagian ini biasanya berisi judul halaman, logo, dan elemen pengantar lainnya. Kamu dapat menggunakan <header> di awal halaman atau di dalam elemen lain seperti <article> atau <section>. Misalnya:
<header>
<h1>Judul Halaman</h1>
<p>Deskripsi singkat halaman</p>
</header>
2) <nav>: Digunakan untuk mendefinisikan area navigasi yang berisi tautan ke bagian lain dari situs atau halaman. Contoh penggunaannya:
<nav>
<ul>
<li><a href="#home">Beranda</a></li>
<li><a href="#about">Tentang</a></li>
<li><a href="#contact">Kontak</a></li>
</ul>
</nav>
3) <footer>: Menandai bagian bawah halaman atau bagian akhir dari sebuah artikel atau seksi. Biasanya berisi informasi seperti hak cipta, tautan tambahan, atau informasi kontak. Contoh:
<footer>
<p>© 2025 Nama Kamu. Semua hak dilindungi.</p>
</footer>
Dengan menggunakan elemen-elemen ini, struktur halaman web kamu menjadi lebih jelas dan terdefinisi, memudahkan baik pengguna maupun mesin pencari dalam memahami konten yang disajikan.
Membuat Konten Utama dengan Tag Article dan Section
Untuk mengorganisir konten utama, HTML5 menyediakan elemen semantik seperti <article> dan <section>:
1) <article>: Elemen ini digunakan untuk konten yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna lengkap, seperti posting blog, artikel berita, atau entri forum. Contoh:
<article>
<h2>Judul Artikel</h2>
<p>Konten artikel ditulis di sini...</p>
</article>
2) <section>: Digunakan untuk mengelompokkan konten yang berhubungan dalam sebuah halaman. Berbeda dengan <article>, <section> biasanya merupakan bagian dari konten yang lebih besar dan tidak selalu dapat berdiri sendiri. Contoh:
<section>
<h2>Subjudul Seksi</h2>
<p>Konten yang terkait dengan subjudul ini...</p>
</section>
Pemanfaatan elemen-elemen semantik ini membuat struktur halaman menjadi lebih teratur dan mudah dipahami, baik oleh pengguna maupun mesin pencari. Ini adalah langkah penting dalam cara membuat website dengan HTML yang efektif dan efisien.
Menambahkan Tabel dan List
Memahami struktur dasar halaman web adalah langkah awal. Berikutnya, perkaya konten dengan elemen yang menyajikan informasi secara terstruktur. Cara membuat website dengan HTML melibatkan penggunaan tabel dan daftar untuk menyusun data agar lebih rapi dan mudah dipahami pengguna.
Cara Membuat Tabel dalam HTML
Tabel digunakan untuk menampilkan data yang terorganisir dalam baris dan kolom. Untuk membuat tabel dalam HTML, kamu perlu memahami beberapa elemen dasar:
1) <table>: Elemen utama yang membungkus seluruh konten tabel.
2) <tr>: Mewakili baris dalam tabel.
3) <th>: Digunakan untuk sel header, biasanya berisi judul kolom dan ditampilkan dengan teks tebal secara default.
4) <td>: Mewakili sel data dalam tabel.
Berikut adalah contoh sederhana pembuatan tabel:
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Contoh Tabel HTML</title>
</head>
<body>
<table border="1">
<tr>
<th>Nama</th>
<th>Usia</th>
<th>Kota</th>
</tr>
<tr>
<td>Ani</td>
<td>25</td>
<td>Jakarta</td>
</tr>
<tr>
<td>Budi</td>
<td>30</td>
<td>Bandung</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
Dalam contoh di atas, atribut border="1" pada elemen <table> digunakan untuk menambahkan garis tepi pada tabel. Kamu juga dapat menambahkan atribut cellpadding untuk mengatur jarak antara konten sel dan batas sel, serta cellspacing untuk mengatur jarak antara sel. Misalnya:
<table border="1" cellpadding="5" cellspacing="0">
<!-- konten tabel -->
</table>
Membuat Daftar Terurut (Ordered List) dan Tidak Terurut (Unordered List)
Daftar digunakan untuk menyajikan informasi dalam bentuk poin-poin. HTML menyediakan dua jenis daftar utama:
1. Daftar Terurut (Ordered List): Menggunakan elemen <ol> dan menampilkan item dalam urutan numerik atau alfabetis.
2. Daftar Tidak Terurut (Unordered List): Menggunakan elemen <ul> dan menampilkan item dengan simbol seperti titik atau lingkaran.
Setiap item dalam daftar ditandai dengan elemen <li>. Berikut adalah contoh penggunaannya:
Daftar Terurut:
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Contoh Daftar Terurut</title>
</head>
<body>
<h2>Langkah-langkah Pendaftaran:</h2>
<ol>
<li>Mengisi formulir online</li>
<li>Mengunggah dokumen yang diperlukan</li>
<li>Menunggu konfirmasi</li>
</ol>
</body>
</html>
Daftar Tidak Terurut:
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Contoh Daftar Tidak Terurut</title>
</head>
<body>
<h2>Fasilitas yang Tersedia:</h2>
<ul>
<li>Wi-Fi Gratis</li>
<li>Parkir Luas</li>
<li>Ruang Meeting</li>
</ul>
</body>
</html>
Kamu juga dapat mengubah jenis penomoran pada daftar terurut dengan menambahkan atribut type pada elemen <ol>. Misalnya, type="A" untuk huruf kapital, type="a" untuk huruf kecil, type="I" untuk angka Romawi kapital, dan type="i" untuk angka Romawi kecil. Contoh:
<ol type="I">
<li>Item Pertama</li>
<li>Item Kedua</li>
<li>Item Ketiga</li>
</ol>
Untuk daftar tidak terurut, kamu dapat mengubah simbol penanda dengan menggunakan atribut type pada elemen <ul>. Misalnya, type="circle" untuk lingkaran kosong, type="square" untuk kotak, dan type="disc" untuk lingkaran penuh (default). Contoh:
<ul type="square">
<li>Item Pertama</li>
<li>Item Kedua</li>
<li>Item Ketiga</li>
</ul>
Tabel dan daftar ini akan menyajikan informasi di halaman web secara lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh pengguna. Ini adalah langkah penting dalam cara membuat website dengan HTML yang efektif dan informatif.
Kamu mungkin tertarik baca: Patut Dicoba! Ini Cara Membuat Website dengan WordPress
Menyisipkan Media
Memahami struktur dan elemen dasar dalam cara membuat website dengan HTML, langkah berikutnya adalah menambahkan elemen media untuk memperkaya konten halaman web kamu. Menyisipkan gambar, video, dan audio dapat meningkatkan interaktivitas dan daya tarik situs kamu.
Menambahkan Gambar ke Halaman Web
Untuk menampilkan gambar di halaman web, HTML menyediakan elemen <img>. Elemen ini bersifat self-closing dan memiliki beberapa atribut penting:
1. src: Menentukan sumber atau lokasi file gambar.
2. alt: Memberikan teks alternatif yang ditampilkan jika gambar gagal dimuat; juga penting untuk aksesibilitas dan SEO.
3. width dan height: Mengatur ukuran gambar dalam piksel atau persentase.
Contoh penggunaan:
<img src="https://www.example.com/path/to/image.jpg" alt="Deskripsi gambar" width="600" height="400">
Jika gambar berada di direktori yang sama dengan file HTML, kamu cukup menuliskan nama file-nya:
<img src="gambar.jpg" alt="Deskripsi gambar">
Menambahkan Video dan Audio
HTML5 memperkenalkan elemen <video> dan <audio> untuk menyisipkan media video dan audio secara langsung tanpa memerlukan plugin eksternal.
Menambahkan Video:
Elemen <video> digunakan untuk menampilkan video di halaman web. Beberapa atribut yang sering digunakan meliputi:
1) src: Menentukan sumber file video.
2) controls: Menampilkan kontrol pemutaran seperti play, pause, dan volume.
3) autoplay: Memutar video secara otomatis saat halaman dimuat.
4) loop: Memutar video berulang kali.
5) muted: Memulai video dalam keadaan tanpa suara.
Contoh penggunaan:
<video src="video.mp4" controls width="640" height="360">
Browser kamu tidak mendukung pemutaran video.
</video>
Untuk kompatibilitas yang lebih baik, kamu dapat menyertakan beberapa format video menggunakan elemen <source>:
<video controls width="640" height="360">
<source src="video.mp4" type="video/mp4">
<source src="video.webm" type="video/webm">
Browser kamu tidak mendukung pemutaran video.
</video>
Menambahkan Audio:
Untuk menambahkan audio, gunakan elemen <audio> dengan atribut serupa:
1) src: Menentukan sumber file audio.
2) controls: Menampilkan kontrol pemutaran.
3) autoplay: Memutar audio secara otomatis.
4) loop: Memutar audio berulang kali.
5) muted: Memulai audio dalam keadaan tanpa suara.
Contoh penggunaan:
<audio src="audio.mp3" controls>
Browser kamu tidak mendukung pemutaran audio.
</audio>
Seperti pada video, kamu juga dapat menyertakan beberapa format audio:
<audio controls>
<source src="audio.mp3" type="audio/mpeg">
<source src="audio.ogg" type="audio/ogg">
Browser kamu tidak mendukung pemutaran audio.
</audio>
Membuat Form yang Bisa di Isi
Formulir adalah komponen penting dalam cara membuat website dengan HTML yang interaktif. Dengan formulir, kamu dapat mengumpulkan data dari pengguna, seperti informasi kontak, komentar, atau detail pendaftaran. Membuat formulir yang efektif melibatkan penggunaan elemen-elemen dasar serta penerapan validasi untuk memastikan data yang diterima sesuai dengan yang diharapkan.
Elemen Basic Formulir: Input, Textarea, dan Button
Untuk membangun formulir dasar, HTML menyediakan beberapa elemen penting:
1) <input>: Digunakan untuk berbagai jenis input, seperti teks, kata sandi, email, dll.
2) <textarea>: Digunakan untuk input teks yang lebih panjang, seperti komentar atau pesan.
3) <button>: Digunakan untuk membuat tombol yang dapat diklik, seperti tombol submit atau reset.
Berikut adalah contoh sederhana formulir pendaftaran:
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Formulir Pendaftaran</title>
</head>
<body>
<form action="proses_pendaftaran.php" method="POST">
<label for="nama">Nama Lengkap:</label><br>
<input type="text" id="nama" name="nama" placeholder="Masukkan nama lengkap"><br><br>
<label for="email">Email:</label><br>
<input type="email" id="email" name="email" placeholder="Masukkan email"><br><br>
<label for="pesan">Pesan:</label><br>
<textarea id="pesan" name="pesan" rows="4" cols="50" placeholder="Tulis pesan Anda"></textarea><br><br>
<button type="submit">Kirim</button>
<button type="reset">Reset</button>
</form>
</body>
</html>
Dalam contoh di atas:
1. Elemen <input> dengan atribut type="text" digunakan untuk input teks singkat seperti nama.
2. Elemen <input> dengan atribut type="email" memastikan pengguna memasukkan format email yang valid.
3. Elemen <textarea> digunakan untuk input teks yang lebih panjang.
4. Elemen <button> dengan atribut type="submit" digunakan untuk mengirimkan formulir, sedangkan type="reset" untuk mengatur ulang input.
Validasi Formulir dengan Atribut 'required'
Validasi formulir penting untuk memastikan bahwa semua data yang diperlukan telah diisi oleh pengguna sebelum formulir dikirimkan. HTML menyediakan atribut required yang dapat ditambahkan ke elemen input untuk menandai bahwa field tersebut wajib diisi.
Contoh penerapan:
<form action="proses_pendaftaran.php" method="POST">
<label for="nama">Nama Lengkap:</label><br>
<input type="text" id="nama" name="nama" placeholder="Masukkan nama lengkap" required><br><br>
<label for="email">Email:</label><br>
<input type="email" id="email" name="email" placeholder="Masukkan email" required><br><br>
<button type="submit">Kirim</button>
</form>
Penambahan atribut required pada elemen <input>, browser akan secara otomatis memvalidasi bahwa field tersebut tidak boleh kosong saat pengguna mencoba mengirimkan formulir. Jika field yang diwajibkan kosong, browser akan menampilkan pesan kesalahan dan mencegah pengiriman formulir hingga semua field yang diperlukan diisi.
Selain required, ada atribut lain yang dapat digunakan untuk validasi, seperti minlength, maxlength, pattern, dan lain-lain. Namun, penting untuk diingat bahwa validasi di sisi klien ini sebaiknya dilengkapi dengan validasi di sisi server untuk memastikan keamanan dan integritas data yang diterima.
Menerapkan Style dengan CSS
Apabila kamu sudah paham struktur dasar dan elemen-elemen penting dalam cara membuat website dengan HTML, langkah selanjutnya adalah meningkatkan tampilan dan estetika halaman web kamu. CSS (Cascading Style Sheets) adalah tools yang digunakan untuk mengatur gaya dan tata letak halaman web, sehingga konten yang disajikan menjadi lebih menarik dan user-friendly.
Menghubungkan CSS ke Dokumen HTML
Untuk menerapkan gaya pada halaman HTML, kamu perlu menghubungkan file CSS ke dokumen HTML. Ada beberapa cara yang bisa digunakan:
1. Eksternal CSS: Membuat file CSS terpisah dan menghubungkannya ke file HTML menggunakan tag <link> di dalam elemen <head>.
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Judul Halaman</title>
<link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>
<body>
<!-- Konten halaman -->
</body>
</html>
Pastikan file style.css berada di direktori yang sama dengan file HTML atau sesuaikan path-nya sesuai dengan lokasi file CSS kamu.
Internal CSS: Menuliskan kode CSS langsung di dalam file HTML menggunakan tag <style> di dalam elemen <head>.
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Judul Halaman</title>
<style>
body {
background-color: #f0f0f0;
font-family: Arial, sans-serif;
}
h1 {
color: #333;
}
</style>
</head>
<body>
<h1>Selamat Datang</h1>
<!-- Konten halaman -->
</body>
</html>
Inline CSS: Menambahkan gaya langsung pada elemen HTML menggunakan atribut style.
<h1 style="color: #333; text-align: center;">Selamat Datang</h1>
Cara eksternal CSS lebih disarankan karena memisahkan konten (HTML) dan presentasi (CSS), sehingga kode lebih terorganisir dan mudah dikelola.
Baca juga: Praktis! Begini Cara Membuat Website dengan Wordpress di Localhost
Membuat Layout yang Responsif dengan CSS
Desain responsif memastikan tampilan halaman web tetap optimal di berbagai ukuran layar, mulai dari perangkat mobile hingga desktop. Untuk mencapai desain responsif, kamu dapat menggunakan beberapa teknik berikut:
Media Queries: Memungkinkan penerapan gaya CSS berdasarkan kondisi tertentu, seperti lebar layar.
/* Gaya untuk perangkat dengan lebar maksimum 600px */
@media (max-width: 600px) {
body {
background-color: lightblue;
}
.container {
flex-direction: column;
}
}
Dalam contoh di atas, saat lebar layar kurang dari atau sama dengan 600px, warna latar belakang diatur menjadi biru muda, dan elemen dengan kelas .container akan ditampilkan dalam arah kolom.
Flexbox: Layout model yang fleksibel untuk mengatur elemen dalam baris atau kolom, serta mendistribusikan ruang di antara mereka.
.container {
display: flex;
flex-wrap: wrap;
}
.item {
flex: 1 1 200px;
margin: 10px;
}
Pengaturan di atas membuat elemen dengan kelas .item akan menyesuaikan ukurannya secara fleksibel dan membungkus ke baris berikutnya jika ruang tidak mencukupi.
Grid Layout: Sistem grid dua dimensi yang memungkinkan pembuatan layout yang lebih kompleks.
.container {
display: grid;
grid-template-columns: repeat(auto-fit, minmax(200px, 1fr));
gap: 20px;
}
Pengaturan ini membuat kolom grid menyesuaikan secara otomatis dengan lebar minimum 200px dan maksimum 1 fraksi dari ruang yang tersedia, memastikan tampilan tetap responsif.
Membuat situs web yang efektif dimulai dengan pemahaman tentang cara membuat website dengan HTML dan penerapan gaya menggunakan CSS. Menguasai struktur HTML, menyisipkan elemen media, membuat formulir interaktif, dan mengaplikasikan desain responsif dengan CSS akan menghasilkan halaman web yang menarik, fungsional, dan ramah pengguna di berbagai perangkat.
Terus belajar dan eksperimen untuk meningkatkan keterampilan pengembangan web kamu. Butuh bantuan dalam pembuatan website? Hubungi jasa pembuatan website dari digital agency seperti DCLIQ!