15 May 2025
UMKM .

Salah satu bentuk dukungan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk UMKM adalah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di beberapa bidang.

Tujuan dari penandatanganan PP ini semata untuk membantu pelaku UMKM yang pernah terdampak bencana alam dan covid-19 lalu.

Ketika itu banyak sekali UMKM yang terpuruk karena keadaan dan membuat beberapa UMKM memiliki hutang. Dukungan pemerintah ini dilakukan karena Prabowo tahu betul pentingnya UMKM di Indonesia.

Hadirnya UMKM menaikan perekonomian Indonesia menjadi lebih mandiri dan juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penghapusan tagihan piutang macet UMKM dilakukan dalam tiga bidang yaitu pertanian perkebunan dan peternakan, perikanan dan kelautan serta di bidang busana, kuliner, industri kreatif dan lainnya.

Kebijakan ini berlaku bagi usaha yang memiliki utang maksimal Rp 500 juta dan perorangan dengan hutang maksimal Rp 300 juta. Dengan disahkannya kebijakan penghapusan piutang macet ini diharapkan bisa membantu petani, nelayan dan UMKM untuk meneruskan usahanya.

Prabowo juga berharap para petani dan nelayan bisa lebih berdaya guna bagi bangsa dan negara.

Peran UMKM Dalam Perekonomian Negeri

Peran UMKM sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal ini pernah disampaikan oleh menteri Koperasi dan UKM Teten masduki pada (24/1/2024). Peran tersebut adalah:

1. Mendorong Pemerataan Ekonomi Negara

Hadirnya UMKM menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pada masyarakat menengah kebawah. Bahkan bisa menjangkau masyarakat yang berada jauh dari pusat kota. Hal ini berbeda dengan perusahaan besar yang biasanya ada di lokasi tertentu saja.

Sedangkan UMKM biasanya berada di wilayah-wilayah pelosok di Indonesia tidak hanya kota saja. Hadirnya UMKM membuat perekonomian di seluruh wilayah Indonesia bisa berputar dan masyarakat lebih produktif lagi dalam mengembangkan usahanya.

Tidak lupa hadirnya UMKM secara langsung membantu pemerintah dalam mencegah munculnya urbanisasi besar-besaran karena ekonomi setiap daerah bisa diangkat dengan adanya UMKM. Sehingga pemerataan pendapatan dan peluang kerja bisa diatasi dengan pertumbuhan UMKM.

Masyarakat Indonesia tidak perlu lagi jauh-jauh merantau ke kota untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang layak.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Jika UMKM Berkembang dengan pesat maka angka penyerapan tenaga kerja pun akan tinggi di berbagai wilayah indonesia. UMKM berpotensi memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di sekitarnya.

Mulai Dari proses produksi, pengemasan, pengiriman, penjualan dan pencarian bahan baku. Menurut sumber umkm-id.com, UMKM Indonesia yang produktif bisa mempekerjakan lebih dari 107,6 juta masyarakat Indonesia dari total jumlah masyarakat 277,5 juta atau hampir 50%nya. Tentunya hadirnya UMKM membuka lapangan kerja baru dan membantu roda perekonomian pada suatu daerah.

3. Meningkatkan Devisa Negara

Peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat penting, bahkan tidak sedikit UMKM yang berhasil menyumbang devisa negara. Beberapa UMKM berhasil menjangkau pasar nasional dan luar negeri dengan mengekspor produk yang dimilikinya.

Semua ini terwujud karena bantuan e-commerce yang mempermudah transaksi jual-beli antar negara. Salah satunya adalah penggunaan marketplace yang bisa menjangkau pasar internasional.

Kisah Sukses Merk Sunpride yang Berawal dari UMKM

Kisah sukses merk sunpride yang berawal dari umkm

Berbicara tentang penghapusan hutang petani, nelayan dan UMKM ini cukup menarik. Harapan pemerintah sendiri lewat penghapusan hutang ini, seluruh UMKM bisa kembali fokus untuk memproduksi dan mengembangkan produknya sehingga bisa membantu perekonomian Indonesia.

Tidak hanya satu atau dua perusahaan yang berawal dari UMKM dan kini bisa membawa pengaruh besar bagi roda ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah sebagai berikut ini. Apakah anda tahu Husodo Angkosubroto? Yah, memang namanya cukup asing bagi sebagian besar orang.

Namu jika ditanya apakah anda tau merk pisang ‘Sunpride’? pastinya sebagian besar dari anda akan menjawab tahu. Sunpride merupakan merek dagang pisang yang biasanya ditemui di supermarket-supermarket besar maupun di kota kecil yang dikenal karena kualitasnya yang baik.

Pasti banyak yang mengira sunpride merupakan produk impor. Husodo Angkosubroto merupakan pria lulusan the University of Southern California bidang administrasi bisnis yang menjadi sosok dibalik berhasilnya merk Sunpride. Pisang Sunpride tidak hanya bermerk namun juga berkualitas tinggi.

Siapa sangka, pisang ini bukanlah pisang Impor namun usaha milik orang Indonesia asli. Ayah dari Husodo Angkosubroto merupakan Dasuki Angkosubroto yang tidak lain adalah pendiri  Gunung Sewu Group yang memulai bisnis di sektor perdagangan dan komoditas sejak tahun 1950. Bisnis tersebut akhirnya merambah ke bisnis produsen dan distributor makanan.

Salah satu produknya yang paling populer adalah buah-buahan seperti pisang merek Sunpride. Produk ini dipasarkan oleh anak usaha Gunung Sewu watu Sewu Segar nusantara. Pada Tahun 2009 Dasuki Angkosubroto wafat dan mewariskan bisnisnya kepada keempat anaknya, sampai Husodo Angkosubroto menjadi pemimpin Gunung Sewu Golding Company yang sampai saat ini telah memiliki 25 ribu karyawan.

Bisnis ini tidak semulus kelihatannya, jatuh bangun bisnis pernah dilewati. Merk buah Sunpride pertama kali berdiri pada tahun 1992 di bawah naungan PT Nusantara Tropical Farm (NTF).

Awalnya PT NTF merupakan usaha patungan antara Gunung Sewu Group dari Indonesia dengan Del Monte Produce asal Filipina. Namun pada tahun 1996, perkebunan pisang diserang virus yang menyebabkan 2.000 hektar tanaman pisang terkena virus dan hanya 200 hetar saja yang bisa digunakan.

Areal kebun juga tidak bisa ditanaman hingga 2-3 tahun. Sehingga perusahaan asal Filipina tersebut melepas seluruh sahamnya dan  Gunung Sewu Group mengakuisisi 100% Sunpride hingga kini merk dagang Sunpride menjadi merek dagang lokal asli Indonesia.

Belum lagi usahanya dalam mengekspor produk buah-buahan berkualitas juga menemui kendala. Salah satu contohnya sampai saat ini Sunpride belum bisa menembus pasar Tiongkok.  Tiap negara memang memiliki kebijakan sendiri dalam menerima produk ekspor. Produk yang diekspor tidak hanya berkualitas saja namun juga mempertimbangkan beberapa hal lainnya.

Namun hal ini tidak membuat Gunung Sewu Group menyerah, mereka tetap berusaha untuk masuk ke pasar-pasar Internasional. Gunung Sewu Group kini telah bekerjasama dengan petani di beberapa kabupaten seperti di kabupaten Tanggamus, Lampung.

Kemitraan dengan petani ini juga akan dilakukan di beberapa wilayah lain seperti Bondowoso, Ponorogo, Madiun, Pacitan, Magetan, Mandailing Natal dan beberapa wilayah lainnya. Bayangkan semakin banyak petani yang bekerjasama dengan Gunung Sewu group maka perekonomian pun akan terangkat dan semakin banyak orang indonesia yang bisa mendapatkan pekerjaan.

Pemerintah tentunya sangat berharap, bahwa semakin banyak UMKM yang tumbuh dan berhasil menjadi perusahaan besar yang bisa mengelola bahan baku dari indonesia, melakukan produksi di indonesia dan membuka lapangan kerja di Indonesia.

Hadirnya penghapusan piutang yang dilakukan presiden Prabowo semoga bisa membawa dampak yang lebih baik dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Diposting di UMKM Tag:
Hubungi Kami