16 May 2025

Mie Gacoan adalah salah satu brand F&B yang mungkin sudah tidak asing di telinga orang Indonesia. Brand satu ini pertama kali berdiri di Kota Malang pada tahun 2016. Meski ada banyak brand-brand dengan produk serupa, nampaknya Mie Gacoan hingga saat ini tetap mampu mempertahankan eksistensinya bahkan menjadi market leader untuk produk mie pedas, di Jawa, Bali, dan Sumatra.

Bukan tanpa alasan, brand mie pedas satu ini tetap bisa eksis di tengah gempuran kompetitor. Salah satu faktor utamanya adalah strategi branding mereka yang unik dan memikat. Yuk kita bedah strategi branding dan marketing Mie Gacoan hingga berhasil menjadi salah satu brand besar di Indonesia.

1. Mie Gacoan Jeli Melihat Peluang Pasar

Indonesia adalah negara dengan konsumsi mi instan terbesar kedua di dunia setelah China dan Hongkong. Di tahun 2023 saja, konsumsi mi instan di Indonesia mencapai 14,54 miliar porsi. Selain pecinta mi instan, orang Indonesia juga gemar makan makanan pedas. Survei Licorice juga menunjukan 93,6% masyarakat Indonesia suka dengan makanan pedas.

Gacoan melihat kedua fakta ini sebagai peluang. Mereka mengkombinasikan dua jenis makanan yang sangat digemari orang Indonesia yaitu mi dan rasa pedas. Dengan produk mie pedas ini pun, Gacoan bisa langsung menggaet hati masyarakat Indonesia.

Tidak hanya hadir dengan produk yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Mie Gacoan juga mengemasnya dengan branding yang menarik yaitu dengan menghadirkan level kepedasan tertentu sehingga pembeli jadi tertantang untuk mencoba setiap level pedas Mie Gacoan.

Strategi ini juga menarik para Food Vlogger yang menggunakan level-level kepedasan di Mie Gacoan sebagai sebuah konten seru yang tentunya ditonton banyak orang. Strategi inilah yang akhirnya membuat Mie Gacoan semakin dikenal luas, bahkan di daerah-daerah yang belum tersedia gerai Mie Gacoan. Tidak heran, setiap kali mereka membuka gerai baru selalu ramai oleh pengunjung.

2. Strategi Branding yang Komprehensif

Salah satu hal yang membuat nama brand Mie Gacoan begitu besar adalah strategi branding mereka yang komprehensif dan saling mendukung di setiap elemennya mulai dari harga, pemilihan warna, logo, nama, hingga lokasi gerai.

a. Harga Merakyat

Jika dilihat dari harga menu yang ada di Mie Gacoan, bisa diidentifikasi brand mi pedas satu ini menargetkan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat menengah ke bawah. Rata-rata harga menu di Mie Gacoan adalah Rp10.000 sehingga terjangkau untuk semua kalangan.

Strategi harga yang murah ini bisa dilakukan karena Mie Gacoan menggunakan strategi subsidi silang biaya produk (product-cost cross-subsidization), yaitu sistem laba dari satu produk digunakan untuk mensubsidi biaya produk lain.

Hal ini bisa dilihat dari harga produk Mie Gacoan yang mirip antara mie, dimsum, hingga minuman. Biaya produksi dimsum dan minuman mereka mungkin tidak semahal biaya produksi dari menu utama mereka namun dijual dengan harga yang mirip. Di sinilah Mie Gacoan mengambil keuntungan untuk bisnisnya.

b. Nama yang Melokal

Pemilhan nama brand juga berperan penting untuk menggambarkan karakter brand tersebut. Gacoan sendiri berasal dari kata “Gaco” yang berarti jagoan atau adalan dalam Bahasa Jawa. Nama yang sangat “melokal” ini membuat nama Mie Gacoan jadi lebih mudah melekat di benak target konsumen mereka yang kebanyakan adalah orang Indonesia.

Dengan nama ini, Mie Gacoan juga mampu menempatkan posisi merek (brand positioning), sebagai brand lokal yang murah meriah dan mudah dijangkau oleh semua kalangan, khususnya masyarakat lokal.

c. Pemilihan Warna dan Logo yang Tidak Biasa

Jika produk F&B kebanyakan menggunakan warna merah, kuning, hijau, dan warna netral lainnya, Gacoan justru hadir dengan warna yang tidak biasa yaitu biru dan pink. Tapi, pemilihan warna ini justru membuatnya lebih mudah diingat dan menonjol dibanding kompetitor.

Pemilihan warna yang unik ini juga diterapkan Mie Gacoan pada sosial media mereka, sehingga membuat tampilannya terlihat lebih ceria. Ini membuat brand Mie Gacoan selalu relevan dengan anak muda khususnya pelajar dan mahasiswa.

d. Lokasi Gerai

Lokasi gerai Mie Gacoan ternyata juga merupakan salah satu strategi branding dari Mie Gacoan itu sendiri. Di beberapa daerah, Mie Gacoan sengaja membuka beberapa gerai dalam satu kota dengan lokasi yang cukup berdekatan. Hal ini bertujuan untuk menjadikan Mie Gacoan sebagai brand yang akan selalu diingat oleh konsumen setiap kali mereka ingin makan mi.

Selain itu, lokasi yang dipilih oleh Mie Gacoan pun tidak jauh dari sekolah, kampus, atau pemukiman padat penduduk yang banyak kalangan menengah ke bawah. Tujuannya, supaya Mie Gacoan lebih mudah dijangkau oleh target psar mereka yaitu pelajar, mahasiswa, dan masyarakat menengah ke bawah.

3. Branding Mie Pedas No.1 di Indonesia

Mie Gacoan memang menjadi top-of-mind mie pedas saat ini. Tapi ternyata Mie Gacoan bukanlah yang pertama kali muncul sebagai brand mie pedas. Sebelum Gacoan, ada Mie Kober yang memiliki menu dan konsep serupa yang hadir di tahun 2010.

Tapi, tentunya konsumen tidak begitu peduli siapa yang memulai. Konsumen biasanya lebih terfokus pada brand apa yang lebih dikenal dan berhasil melekat di benak mereka. Dengan branding “Mie Pedas No.1 di Indonesia” diikuti dengan pembukaan cabang yang masif hingga ke pelosok daerah menimbulkan persepsi di benak konsumen bahwa Mie Gacoan.

Branding ini seolah memvalidasi bahwa Mie Gacoan adalah brand mi pedas nomor satu yang sudah terbukti rasa dan kualitasnya sehingga branding ini terus melekat dan menimbulkan kepercayaan (trust) pada produk-produk dari Mie Gacoan. Tidak heran, Mie Gacoan berhasil melakukan penetrasi pasar dan membuat produk mereka menjadi produk yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari.

4. Memanfaatkan Strategi Queue Marketing

Mie Gacoan menerapkan “one line queueing” atau antrean satu jalur di setiap outletnya. Ternyata ini juga menjadi salah satu strategi marketing Mie Gacoan, lho! Strategi ini dikenal dengan Queue Marketing atau strategi pemasaran yang memanfaatkan antrian panjang pelanggan untuk menciptakan kesan bahwa brand tersebut laris manis sehingga banyak orang yang FOMO (Fear Of Missing Out) dan ingin mencoba produk mereka juga.

Strategi Branding Komprehensif Melahirkan Bisnis Ekspansif

Dengan strategi branding dan marketing yang komprehensif, Mie Gacoan berhasil meraup omset hingga triliunan hingga menjadi bisnis yang ekspansif. Hingga saat ini Mie Gacoan telah memiliki 140 cabang yang tersebar di Sumatra, Jawa, dan Bali. Tidak menutup kemungkinan, brand Mie Gacoan mungkin akan ekspansi ke daerah-daerah lain atau bahkan ke luar negeri jika strategi branding mereka belum terkalahkan oleh brand lain.

Diposting di Branding Tag:
Hubungi Kami