21 June 2025

Mengelola website yang mengalami error "too many redirects" bisa menjadi pengalaman yang membuat frustrasi. Bayangkan saat kamu ingin membuka situs sendiri atau milik orang lain, lalu browser justru menampilkan peringatan tentang terlalu banyak pengalihan. Situasi seperti ini bukan hanya membuat pengunjung jengkel, tapi juga berdampak buruk pada reputasi situsmu di mata mesin pencari.

Faktor penyebab dari error ini bisa sangat beragam, mulai dari kesalahan pengaturan di sisi server, masalah pada konfigurasi SSL atau protokol HTTPS, hingga cache dan cookie yang bermasalah di browser pengguna. Meskipun sering kali sumber masalahnya tidak langsung terlihat, mengenali penyebab utamanya adalah langkah awal yang penting agar kamu bisa memperbaikinya secara efektif.

Melalui artikel ini, kamu akan diajak memahami lebih dalam tentang apa itu error "website too many redirects", mengapa masalah ini muncul, dan bagaimana solusi yang bisa kamu terapkan. Penjelasan disusun secara sistematis, dimulai dari konsep dasarnya hingga langkah-langkah mengatasi isu cache, konflik protokol, dan kesalahan konfigurasi lainnya. Semua pembahasan didasarkan pada referensi yang kredibel, agar kamu bisa menjadikannya sebagai panduan praktis yang dapat diandalkan.

Apa itu error website too many redirects ?

Masalah error "website too many redirects" muncul ketika browser terus-menerus dialihkan dari satu URL ke URL lainnya tanpa pernah sampai ke tujuan akhir. Situasi ini dikenal sebagai redirect loop—misalnya, URL A mengarah ke URL B, lalu URL B kembali mengarah ke URL A, dan proses itu terus berulang tanpa henti.

Dari sisi teknis, browser hanya akan mengikuti sejumlah pengalihan terbatas, biasanya antara 10 hingga 20 kali. Jika jumlah redirect melebihi batas ini, browser akan secara otomatis menghentikan proses dan menampilkan pesan kesalahan seperti “ERR_TOO_MANY_REDIRECTS” untuk mencegah siklus yang tidak ada akhirnya.

Pesan error ini muncul di berbagai browser, misalnya:

1. Chrome

“This page isn’t working. domain.com redirected you too many times.”

2. Firefox

“The page isn’t redirecting properly.”

3. Safari

“Too many redirects occurred trying to open…”

Penyebab umum website too many redirects

penyebab umum website too many redirect

Error ini sering dipicu oleh beberapa faktor utama, antara lain pengaturan server, konfigurasi HTTPS, serta masalah di sisi browser. Berikut dua penyebab paling umum:

Cache atau cookie browser rusak

1. Cookie atau cache yang korup kadang menyimpan redirect lama atau salah. Hal ini menyebabkan browser menjalankan pengalihan usang, bahkan setelah perubahan di server.

2. Banyak ahli menyarankan hapus cache atau cookie khusus situs tersebut, atau coba mode incognito/private. Ini langkah awal paling cepat untuk cek apakah cache yang bermasalah.

Konflik pengaturan HTTP dan HTTPS

1. Ketika HTTPS dipaksa pada server (.htaccess, nginx, WordPress, CDN) namun masih ada aturan yang mengalihkan balik ke HTTP, terjadi loop. Misalnya URL http jadi https, terus https balik ke http.

2. Konflik konfigurasi HTTPS pada CDN seperti Cloudflare “Flexible SSL” versus server asli bisa menyebabkan kondisi serupa.

Konfigurasi .htaccess atau server NGINX yang salah

Konfigurasi di file .htaccess atau file server seperti nginx.conf bisa memicu website too many redirects saat ada aturan pengalihan redudant atau bertentangan. Misalnya, kamu menambahkan aturan untuk mengarahkan HTTP ke HTTPS, namun ada aturan lain yang sebaliknya, sehingga browser terjebak dalam redirect loop.

Pada server NGINX, contohnya penggunaan perintah return 301 https://$host$request_uri; di blok server HTTP, tetapi juga terdapat aturan di server HTTPS yang memaksa kembali ke HTTP. Ini menyebabkan siklus arah yang tidak pernah berhenti.

Agar error terhindarkan, kamu perlu:

1. Periksa urutan dan konten aturan di kedua file konfigurasi.

2. Buang baris konflik atau towards loop.

4. Restart server setelah perubahan untuk memastikan konfigurasi baru dipakai .

Kesalahan plugin atau tema WordPress

Plugin atau tema WordPress bisa menyebabkan website too many redirects saat ada fitur redirect internal atau konflik URL. Banyak kasus pengguna terjebak karena plugin SEO, SSL, atau redirect manager secara otomatis menambahkan aturan pengalihan yang berlebihan.

Langkah pengecekan:

1. Nonaktifkan semua plugin melalui dashboard atau ganti nama folder plugin via FTP.

2. Jika error hilang, aktifkan satu-satu untuk temukan penyebab.

3. Periksa tema, terutama bagian functions.php—jika ada kode update_option('siteurl',...) kamu perlu tinjau ulang.

Konflik dari CDN seperti Cloudflare

Penggunaan CDN seperti Cloudflare kerap memicu website too many redirects saat mode SSL tidak sinkron dengan server utama. Misalnya mode SSL "Flexible" di Cloudflare dikombinasikan redirect server ke HTTPS akan menciptakan loop: Cloudflare kirim HTTP, server arahkan HTTPS, lalu Cloudflare panggil ulang HTTP.

Penyelesaiannya:

1. Gunakan mode SSL "Full" atau "Full (Strict)" saat origin server sudah mendukung HTTPS.

2. Matikan prinsip "Always use HTTPS" di edge certificate jika server internal sudah punya redirect ke HTTPS.

3. Unduh page rules atau pengaturan redirect di Cloudflare—pastikan tidak duplikat dengan aturan server.

Pengaruh error website too many redirects terhadap pengguna dan SEO

Error website too many redirects bukan cuma menyulitkan pengguna saat mencoba mengakses situs, tapi juga bisa menurunkan performa situs kamu di hasil pencarian. Di bagian ini, kita akan membahas bagaimana error ini memengaruhi pengalaman pengguna dan strategi SEO, sebelum melanjutkan ke langkah-langkah solusinya.

Gangguan pengalaman pengguna (User Experience)

Ketika pengunjung menemui error loop redirect, mereka tak bisa mengakses konten yang diinginkan. Ini menyebabkan…

1. Keluar cepat (bounce rate tinggi)

Pengguna langsung meninggalkan situs karena frustasi.

2. Gangguan perjalanan pengguna (user journey)

Tidak bisa menuju halaman tujuan, interaksi akun tersendat. Hal ini menurunkan kualitas pengalaman keseluruhan.

Menurunkan kepercayaan pengguna terhadap situs

Pengunjung menilai situs kamu kurang profesional saat error muncul. Ini berdampak:

1. Citra merek menurun

Pengunjung mempertanyakan keandalan, khususnya pada toko online atau lembaga resmi.

2. Pengaruh jangka panjang

Pengunjung yang pernah mengalami error cenderung tidak kembali, bahkan ungkapkan komentar negatif ke orang lain.

Efek negatif terhadap peringkat SEO di Google

Error loop redirect juga merugikan optimasi mesin pencari:

1. Konsumsi crawl budget

Googlebot mengikuti redirect loop tanpa akhir, menghabiskan jatah crawl dan menyebabkan halaman lain terabaikan.

2. Penurunan page speed

Setiap hop redirect menambah waktu muat, yang merugikan SEO karena kecepatan menjadi faktor ranking.

3. Kehilangan link equity

Jika redirect tidak langsung atau beruntun, transfer link authority bisa berkurang.

4. Loop dianggap error

Googlebot bisa menganggap loop sebagai soft 404, sehingga halaman gagal diindeks.

Cara mengatasi error website too many redirects

cara mengatasi error website too many redirect

Setelah memahami apa saja penyebab error website too many redirects, langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk mengatasinya. Di bagian ini, kamu akan menemukan solusi praktis mulai dari penanganan di level browser, penggunaan mode incognito, hingga menonaktifkan plugin atau layanan CDN yang berpotensi menimbulkan konflik.

Hapus cache dan cookie browser

Cache atau cookie browser yang kadaluwarsa atau rusak bisa menyimpan pengalihan usang. Menghapus keduanya sering menyelesaikan error website too many redirects secara cepat. Menurut panduan Kinsta:

1. Gunakan menu pengaturan browser untuk hapus cache dan cookie khusus situs bermasalah.

2. Kamu juga bisa tekan shortcut (misalnya CTRL+SHIFT+DELETE di Windows) untuk akses cepat.

Setelah itu, coba akses situs lagi. Kalau error hilang, berarti cache atau cookie yang bermasalah.

Gunakan mode incognito atau browser berbeda

Mode incognito (Chrome) atau private browsing (Firefox, Safari, Edge) mematikan cache dan cookie situs lama. Banyak pengguna melaporkan berhasil akses situs tanpa error saat pakai mode incognito.

Kalau error masih tetap muncul meski di mode incognito, pindah coba browser lain. Kadang bug hanya terjadi di satu browser.

Nonaktifkan plugin, tema, dan CDN sementara

Jika kamu yang punya akses situs (terutama WordPress), pastikan plugin, tema, serta CDN bukan penyebab loop redirect:

1. Nonaktifkan semua plugin di dashboard atau via FTP/rename folder. Jika error hilang, aktifkan satu-satu untuk menemukan penyebab.

2. Ganti tema ke default (misalnya Twenty Twenty‑Five) karena tema bisa menyisipkan kode redirect lewat functions.php.

3. Matikan CDN seperti Cloudflare sementara atau ubah mode SSL ke Full/Full (Strict) agar tidak menyebabkan loop HTTPS–HTTP.

Jika kombinasi ini menyelesaikan masalah, tinggal konfigurasi ulang plugin/tema/CDN agar tidak tumpang‑tindih aturan redirect.

Periksa konfigurasi redirect di server

Jika error website too many redirects belum terselesaikan setelah mencoba perbaikan di sisi browser dan CMS, saatnya periksa konfigurasi redirect di level server. Banyak kasus error ini muncul karena aturan pengalihan yang tumpang-tindih di file konfigurasi seperti .htaccess (Apache) atau nginx.conf (NGINX). Di bagian ini kamu akan belajar memeriksa dan memperbaikinya.

Cek file .htaccess (untuk Apache)

File .htaccess sering digunakan untuk menulis aturan redirect seperti dari HTTP ke HTTPS atau dari domain non-www ke www. Namun jika dua aturan saling bertentangan, kamu bisa alami redirect loop. Misalnya, baris berikut ini bisa memicu loop jika tidak dikombinasikan dengan benar:

RewriteCond %{HTTPS} off

RewriteRule ^(.*)$ https://%{HTTP_HOST}%{REQUEST_URI} [L,R=301]

Pastikan tidak ada:

1. Dua aturan bertentangan (misal: satu arahkan ke HTTPS, satu lagi ke HTTP)

2. Pengalihan ke URL yang sudah otomatis dialihkan ulang

Solusinya:

1. Gabungkan aturan redirect agar saling mendukung

2. Tes baris per baris menggunakan mode debug atau file log Apache

Tinjau aturan rewrite di NGINX

Pada server berbasis NGINX, redirect dikelola di dalam file konfigurasi server block. Salah satu bentuk umum error muncul saat kamu menuliskan aturan seperti ini:

server {

listen 80;

return 301 https://$host$request_uri;

}

Jika di server HTTPS kamu menambahkan redirect kembali ke HTTP (baik langsung maupun melalui CMS), maka akan terjadi loop. Untuk hindari ini:

1. Periksa server block dan location block di nginx.conf atau site config file

2. Pastikan tidak ada perintah rewrite atau return yang berulang arah

Gunakan nginx -t untuk uji syntax dan systemctl reload nginx setelah perbaikan.

Pastikan tidak ada loop HTTP↔HTTPS

Loop antara HTTP dan HTTPS terjadi ketika satu bagian konfigurasi mengalihkan ke HTTPS, tetapi server lainnya mengarahkan balik ke HTTP. Ini sering terjadi saat:

1. Menggunakan CDN seperti Cloudflare mode “Flexible SSL”

2. Aturan redirect dari CMS tidak sinkron dengan aturan server

Untuk mencegahnya:

1. Pastikan seluruh pengalihan diarahkan satu arah saja, idealnya ke HTTPS

2. Sinkronkan pengaturan CMS, server, dan CDN agar tidak tumpang-tindih

3. Gunakan tools seperti Redirect Checker untuk uji alur redirect

Loop ini bisa berlangsung tanpa terlihat oleh kamu, jadi penting pastikan bahwa semua sistem menggunakan protokol yang sama secara konsisten.

Gunakan tools pendeteksi redirect loop

Untuk mendeteksi dan menganalisis loop pengalihan secara tepat, kamu bisa memakai tools online maupun ekstensi browser. Tools ini sangat membantu menemukan titik di mana website too many redirects terjadi, sehingga memudahkan perbaikan berikutnya.

httpstatus.io

1. httpstatus.io memungkinkan kamu memasukkan satu atau banyak URL sekaligus untuk mengecek status dan jalur pengalihan secara lengkap.

2. Tools ini menampilkan hingga 10 hop redirect, detail code (301, 302, etc.), header, latency, dan titik error jika loop terjadi.

3. Strategi pemakaian:

a) Masukkan URL yang error.

b) Amati chain pengalihan—apakah ada pengalihan bolak-balik (A→B→A)?

c) Identifikasi aturan konfigurasi atau plugin yang perlu diperbaiki.

Redirect Path (ekstensi browser)

1. Redirect Path adalah ekstensi Chrome (oleh Ayima) yang langsung menandai request yang melewati 301, 302, 404, 500, bahkan meta-redirect atau JavaScript redirect.

2. Setelah memasang, kamu cukup klik ikon ekstensi saat buka situs, dan ia menampilkan chain lengkap sekaligus header response.

3. Cocok ketika kamu perlu analisis redirect secara cepat saat browsing, tanpa keluar dari browser.

Dengan menggabungkan "httpstatus.io" sebagai tools pengecekan mendalam dan "Redirect Path" untuk inspeksi langsung saat browsing, langkah deteksi website too many redirects menjadi jauh lebih mudah.

Setelah kamu menemukan pola redirect yang bermasalah, kamu bisa lanjut ke bagian optimasi atau perbaikan sesuai konfigurasi server atau CMS.

Kesimpulan

Error "too many redirects" adalah sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak sinkron dalam alur pengalihan website kamu. Masalah ini bisa muncul karena berbagai hal—mulai dari konfigurasi redirect yang salah, konflik antara HTTP dan HTTPS, cache atau cookie yang rusak, hingga plugin WordPress dan pengaturan SSL yang tidak sesuai di layanan CDN seperti Cloudflare.

Semua faktor ini berpotensi menciptakan loop pengalihan tanpa akhir yang membuat halaman gagal dimuat di browser.

Untuk mengatasinya, kamu perlu mengecek setiap kemungkinan secara sistematis: bersihkan cache, gunakan mode incognito, nonaktifkan plugin dan tema, dan periksa file konfigurasi seperti .htaccess atau nginx.conf. Tools seperti httpstatus.io dan Redirect Path juga bisa membantu menganalisis jalur redirect secara akurat.

Dengan penanganan yang tepat, error ini bisa diatasi dan mencegah dampak negatif terhadap pengalaman pengguna maupun performa SEO situsmu.

Kalau kamu kesulitan menemukan sumber masalahnya atau butuh bantuan teknis lebih lanjut, jasa web development dari DCLIQ siap membantu. Tim kami berpengalaman menangani berbagai jenis error website, termasuk loop redirect yang kompleks, dengan pendekatan yang cepat, tepat, dan aman.

Sebagai digital agency yang fokus pada solusi menyeluruh, DCLIQ tidak hanya mengembangkan website yang stabil dan responsif, tapi juga memastikan performa dan keamanannya optimal di mata pengguna maupun mesin pencari. Yuk, konsultasikan kebutuhan web kamu bersama kami!

Hubungi Kami