
Memiliki website untuk UMKM bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sudah menjadi bagian penting dari strategi pemasaran digital. Website bukan hanya tempat menampilkan produk, tetapi juga media untuk membangun brand, berinteraksi dengan pelanggan, dan meningkatkan kepercayaan publik.
Salah satu cara paling efektif untuk menjadikan website UMKM kamu lebih hidup dan menarik adalah dengan mengisi bagian blog. Sayangnya, masih banyak pemilik usaha kecil menengah yang bingung: “Harus nulis apa, ya, di blog?” Nah, artikel ini akan mengupas tuntas konten blog yang cocok untuk website UMKM, lengkap dengan alasan kenapa blog itu penting, jenis kontennya, dan tips menulisnya. Yuk, simak sampai selesai!
Kenapa UMKM Perlu Blog di Website?
Sebelum membahas jenis kontennya, kamu perlu tahu dulu alasan kenapa blog penting untuk website UMKM:
1. Meningkatkan visibilitas di mesin pencari (SEO): Blog yang rutin di-update membuat website lebih mudah ditemukan di Google.
2. Membangun kredibilitas: Konten yang edukatif dan informatif menunjukkan bahwa kamu ahli di bidangmu.
3. Menjalin hubungan dengan pelanggan: Blog membuka ruang komunikasi dua arah dan membuat pengunjung merasa lebih dekat dengan brand-mu.
Dengan kata lain, blog bukan sekadar “tambahan” konten, tetapi justru bisa jadi senjata utama dalam membangun kepercayaan dan mendatangkan pelanggan baru.
Jenis Konten Blog yang Cocok untuk Website UMKM
1. Cerita Perjalanan Bisnismu
Manusia suka cerita—apalagi yang jujur dan inspiratif. Menceritakan perjalanan usahamu dari nol bisa jadi konten yang sangat engaging. Mulai dari alasan kamu memulai bisnis, tantangan yang dihadapi, hingga momen-momen keberhasilan yang membanggakan.
Konten seperti ini bukan hanya memperkenalkan brand secara personal, tetapi juga memanusiakan bisnismu di mata pelanggan. Mereka bisa merasakan perjuanganmu, dan ini membuat mereka lebih ingin mendukung.
Contoh judul blog:
1. “Kenapa Saya Memilih Jualan Makanan Rumahan Saat Pandemi”
2. “Dari Garasi ke Galeri: Perjalanan Brand Kerajinan Lokal Kami”
2. Tips atau Edukasi Seputar Produk
Kamu jual skincare? Tulis tentang cara perawatan kulit. Jual makanan beku? Bagikan tips menyimpan makanan agar tetap segar. Konten edukatif semacam ini menunjukkan bahwa kamu ngerti banget dengan apa yang kamu jual.
Blog edukasi juga biasanya lebih disukai Google karena menjawab pertanyaan spesifik pengguna. Artinya, peluang untuk muncul di hasil pencarian lebih tinggi.
Contoh judul blog:
1. “5 Cara Memakai Face Oil agar Kulit Lebih Glowing”
2. “Tips Menghangatkan Frozen Food Tanpa Mengubah Teksturnya”
3. Testimoni dan Kisah Pelanggan
Testimoni yang dikemas sebagai cerita nyata jauh lebih powerful daripada sekadar review bintang lima. Kamu bisa mengangkat pengalaman pelanggan setia yang sudah merasakan manfaat dari produkmu.
Jenis konten ini juga berfungsi sebagai bukti sosial. Pengunjung baru yang membaca cerita nyata dari pelanggan sebelumnya akan merasa lebih percaya dan termotivasi untuk membeli.
Contoh judul blog:
1. “Bagaimana Produk Kami Membantu Ibu Tiga Anak Menjaga Kesehatan Keluarga”
2. “Cerita Pelanggan: Menjalankan Toko Online Lebih Efisien dengan Kemasan Kami”
4. Behind the Scene (Dapur Produksi)
Transparansi adalah kunci kepercayaan. Tunjukkan bagaimana produkmu dibuat, bagaimana kamu memilih bahan baku, atau seperti apa proses pengemasan dan pengiriman. Ini akan membuat pelanggan lebih yakin bahwa mereka membeli dari brand yang jujur dan peduli kualitas.
Contoh judul blog:
1. “Dari Dapur ke Rumahmu: Proses Pembuatan Brownies Kami”
2. “Langkah Demi Langkah Produksi Tas Handmade Kami”
5. Cerita Komunitas dan Kolaborasi
Kalau kamu pernah ikut bazar, kolaborasi dengan brand lain, atau terlibat di kegiatan sosial—angkat cerita itu ke blog! Ini menunjukkan bahwa brand kamu aktif, punya jejaring, dan berkontribusi dalam komunitas.
Contoh judul blog:
1. “Kolaborasi dengan Petani Lokal untuk Bahan Baku Berkualitas”
2. “Belajar Branding di Acara UMKM Naik Kelas 2025”
Tips Menulis Blog untuk UMKM
Sudah tahu ide kontennya, sekarang waktunya praktik! Berikut beberapa tips agar konten blogmu makin efektif:
1. Gunakan gaya bahasa ringan dan mudah dimengerti. Hindari istilah teknis yang membingungkan.
2. Fokus pada solusi dan manfaat. Tanyakan: “Apa yang bisa dipelajari pembaca dari artikel ini?”
3. Gunakan judul yang menarik dan deskriptif. Ini penting untuk menarik klik dari mesin pencari.
4. Tambahkan visual atau foto asli. Gambar produksi atau behind the scene akan meningkatkan kredibilitas konten.
5. Konsisten update. Idealnya, kamu update blog minimal 2x sebulan agar website tetap aktif di mata Google.
Kesimpulan
Blog bukan cuma tempat menulis panjang lebar. Ia adalah ruang interaksi, edukasi, dan kepercayaan. Kalau kamu serius ingin mengembangkan brand UMKM secara digital, blog adalah salah satu alat paling ampuh yang bisa kamu mulai sekarang juga.
Ingat, konten blog yang cocok untuk website UMKM bisa dimulai dari hal-hal yang kamu alami sendiri. Cerita perjuangan, tips, testimoni pelanggan, dan dapur produksi adalah bahan konten yang tak pernah basi.
Kalau kamu butuh bantuan untuk membuat konten blog yang strategis, terstruktur, dan SEO-friendly, DCLIQ siap bantu! Kami paham bagaimana membangun narasi brand yang kuat lewat blog—tanpa bikin kamu pusing.
